TEMANGGUNG, RAKYATJATENG – Sempat ditutup karena pandemi Covid-19, Pemkab Temanggung melakukan uji coba pembukaan objek wisata air Pikatan Water Park, Jumat(12/3/2021). Uji coba pembukaan ini tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bhumi Phala Wisata Pikatan Waterpark Bagus Pinuntun mengatakan, objek wisata ini merupakan salah satu BUMD yang dimiliki Pemkab Temanggung, selain Tirto Asri, dan Taman Bambang Sugeng.
Ia mengatakan, Pikatan Water Park tutup sejak 16 Maret 2020. Selama penutupan, sebanyak 23 orang dari 46 orang karyawan dirumahkan, sehingga yang tersisa hanya karyawan tetap.
Ditambahkan, akibat penutupan objek wisata itu, seluruh aktivitas keuangan berhenti. Penyetoran hasil deviden ke pemerintah daerah pada 2020 juga terhenti.
“Oleh sebab itu, setelah melihat situasi kanan kiri dengan objek wisata sejenis, maka kami melapor pada Satgas Covid-19 untuk bisa dilakukan kegiatan (dibuka) dengan penyesuaian aturan baru. Kita sudah berkali-kali rapat dan dilakukan simulasi terhadap kegiatan ini. Dan (uji coba pembukaan) ini bisa dilakukan dengan tata cara yang baru,” ujarnya ditemui saat uji coba pembukaan.
Bagus menyebut, untuk pembukaan ini telah disiapkan protokol kesehatan sesuai ketetapan Satgas Covid-19. Kemudian akan ada pembatasan pengunjung.
“Di masa uji coba ini, pengunjung dibatasi dari Kabupaten Temanggung saja,” ujarnya.
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo berharap dengan dibukanya objek wisata air ini para atlet renang bisa kembali berlatih dan meningkatkan prestasi.
Namun ia menegaskan protokol kesehatan wajib ditegakkan dan jangan sampai ada klaster Pikatan. Protokol kesehatan harus tetap ditegakkan, jangan sampai ada klaster Pikatan. Kalau sampai ada klaster baru, objek wisata tersebut akan ditutup lagi.
“Karyawan pakai masker, ukur temperatur tidak lebih dari 37,5 (derajat Celsius), jangan berkerumun. Jumlah pengunjung sementara kita batasi 50 persen dari kapasitas 1.700-an (orang). Ini uji coba dulu, kalau bagus kita teruskan lagi. Kasihan juga dengan karyawan sudah setahun kita rumahkan, pegawai tetap hanya menerima separuh gaji, ” katanya. (*)