Taman Satwa Taru Jurug Kembali Dibuka, Anak-Anak Boleh Berwisata

  • Bagikan
Pemkot Solo memastikan kebutuhan pakan dan pemeliharaan satwa di TSTJ tetap terpenuhi dengan baik meski dilanda pandemi. (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) akhirnya kembali menerima kunjungan wisata setelah beberapa waktu lalu menghentikan berbagai kegiatan yang berbau rekreasi dan edukasi. Meski belum banyak, tercatat belasan pengunjung mulai menikmati wisata satwa di lokasi yang juga dikenal sebagai Solo Zoo tersebut.

Sejak surat edaran (SE) pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro diterbitkan Pemkot Surakarta pada Senin (8/2) lalu, pengelola TSTJ mulai mempersiapkan berbagai hal guna menyambut wisatawan yang hendak masuk ke lokasi konservasi satwa itu.

Dalam SE tersebut, ada pelonggaran batasan usia bagi pengunjung. Di mana anak-anak usia di atas 5 tahun boleh masuk objek wisata. Dan di hari pertama pembukaan operasional Selasa ini (9/2), TSTJ mulai diramaikan dengan sejumlah pengunjung.

“Kemarin memang sempat dihentikan untuk ranah rekreasi dan edukasi selama beberapa waktu. Tapi mulai 9 Februari 2021 ini sudah kembali dibuka untuk umum. Sampai pukul 12.00, sudah ada belasan pengunjung yang datang,” kata Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Selasa (9/2) siang.

Perubahan tentang batasan usia pengunjung itu diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan. Mengingat sejauh ini jumlah kunjungan terbesar di TSTJ disumbang oleh pengunjung usia anak-anak, disusul keluarga dan dewasa.

“Usia 5 tahun ke atas sudah boleh masuk, tapi ibu hamil dan lansia masih tidak diperbolehkan. Bagi yang ingin berkunjung, kami masih mengizinkan masyarakat menggunaan tiket presale yang sudah mereka beli sebelumnya. Atau bisa juga memberi secara langsung di loket Rp 25 ribu,” terang Bimo.

Saat ini pihaknya mulai menyiapkan segala kebutuhan untuk menyambut para wisatawan. Komunikasi dengan sejumlah pedagang dan tenant kuliner mulai dilakukan. Begitu juga dengan para pengelola wahana permainan yang ada di sana.

“Kami sedang tahap sosialisasi. Untuk pengoperasian wahana dan permainan kami evaluasi dulu. Wahana dan permainan dikelola pihak ketiga. Kalau memungkinkan, kami siapkan,” kata Bimo.

Dengan dibukanya kembali konsep rekreasi dan edukasi itu, diharapkan juga bisa mengembalikan kondisi keuangan TSTJ yang sempat terpuruk. Apalagi taman satwa itu memiliki 80-an karyawan yang mesti digaji tiap bulannya.

Sekda Kota Surakarta Ahyani mengatakan, fungsi edukasi dan rekreasi untuk TSTJ selama PPKM Mikro bisa kembali dijalankan. Mengingat sejauh ini sudah ada penurunan angka kasus Covid-19 di Kota Surakarta.

“Tapi kami akan tetap melakukan evaluasi kembali jika ada perubahan situasi. Yang pasti, BTT (bantuan tak terduga) tetap diberikan untuk kebutuhan pakan dan perawatan satwa. Nanti jika perusahaan sudah lebih kuat dalam pendanaannya, BTT bisa dihentikan,” pungkas Ahyani. (rs/ves/per/JPR/JPC)

  • Bagikan