WONOGIRI, RAKYATJATENG – Saat melintasi jalan Wonogiri-Pacitan, mampirlah ke Gua Ngantap. Salah satu potensi wisata di pegunungan karst Wonogiri.
Berwisata ke Wonogiri pasti banyak menemukan kejutan keindahan alamnya. Salah satunya Gua Ngantap di Desa Bayemharjo, Kecamatan Giritontro. Lokasinya cukup dekat dari jalan raya Wonogiri-Pacitan via Pracimantoro.
Hanya saja, tidak ada plakat penunjuk menuju gua. Jadi lebih baik mengandalkan aplikasi google maps.
Karakteristik Gua Ngantap memang beda dari gua-gua lainnya. Sistem perguaannya membentuk ruangan tunggal berukuran besar. Pintu masuknya terdapat di kaki bukit batu gamping. Lebarnya sekitar 10 meter dan tinggi sekitar 15 meter.
Karena pintunya lebar, cahaya matahari dengan mudah bisa menerangi ruangan gua. Stalaktit dan stalagmitnya terlihat jelas. Bahkan cahayanya sampai menembus dasar gua. Mirip seperti Gua Jomblang di Gunung Kidul, DI Jogjakarta.
Sementara struktur bebatuan kapur di dalam gua sudah lapuk. Terbukti ditumbuhi lumut. Hanya ada sedikit tetesan air kapur yang membentuk stalaktit dan stalagmit. Menurut pengelola, saat musim hujan, air permukaan akan masuk ke dalam gua membentuk genangan di dasar ruangan. Genangannya berangsur menyusut saat kemarau karena airnya masuk ke dalam celah dinding.
Gua Ngantap sebenarnya sudah lama ditemukan dan dikaji untuk dijadikan wisata. Namun karena minat wisatawan yang kurang, kondisinya jadi kurang terawat. Itu sangat disayangkan.
Tapi kecantikan Gua Ngantap sangat menawan. Bahkan wisatawan tak perlu takut gelap karena gua ini mendapat pencahayaan alami dari matahari. Ruangan gua cukup terang. Tanpa harus membawa lampu senter. Di dalam terasa sangat sejuk. Ada satu genangan yang airnya begitu jernih dan seger. Bahkan sudah ada tangganya.
Bicara spot foto, ada banyak pilihan. Dari dinding gua yang banyak dipenuhi stalaktit, sampai stalakmit yang masih membangun dirinya. Gua Ngantap bisa manjadi salah satu alternatif objek wisata yang murah meriah, tanpa harus merogoh kocek dalam. (rs/adi/per/JPR/JPC)