KAJEN, RAKYATJATENG – Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menyulap tanah bengkok tak terpakai menjadi agrowisata ‘Petik Labu Madu’. Mereka menggarap tanah ini dengan dana swadaya.
Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan Eko Ahmadi mengatakan, ide ini muncul akibat keresahan anggotanya yang mayoritas anak petani atas pandemi Covid-19. Didorong keinginan untuk memajukan petani dan pertanian, pihaknya bergerilya ke kampung-kampung mencari lahan.
“Dapatlah kami lahan di Desa Sinangohprendeng, Kecamatan Kajen. Kami diberi izin pihak desa menggarap tanah bengkok yang tak terpakai ini,” katanya, Senin (17/8/2020), mengutip Jawa Pos Radar Semarang.
Menurutnya, lahan tersebut seluas kurang lebih 2000 meter persegi. Dana awal menggarap lahan ini mencapai Rp 30 juta, hasil swadaya anggota Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan.
“Kami tanam kira-kira 600 sampai dengan 1.000 pohon labu madu. Kami namai Agrowisata Petik Labu Madu ‘Kyai Sinangu’,” ungkapnya.
Dari dana awal tersebut, menargetkan pemasukan Rp 300 juta. Dana itu akan digunakan untuk pengembangan.
“Kami tidak menutup diri jika nanti Bumdes setempat akan bergabung atau menduplikasi ide kami ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya belum menentukan harga atau tarif paket untuk agrowisata ini. Pihaknya baru akan membukanya Oktober mendatang.
“Kami buka nanti saat sudah masa panen. Kira-kira Oktober. Sekarang sudah boleh untuk berfoto-foto,” tutupnya. (nra/ida/bas/JPC)