Dana Pengembangan Wisata Desa Loram Kulon Tertunda, Ini Penjelasan Disbudpar

  • Bagikan
ABU-ABU: Dana pengembangan wisata Desa Loram Kulon saat ini belum cair. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan desa wisata. (VEGA MA’ARIJIL ULA/RADAR KUDUS)

KUDUS, RAKYATJATENG – Dana pengembangan desa wisata untuk Desa Loram Kulon sampai saat ini belum cair. Dana sebesar Rp 100 juta dari bantuan gubernur itu nantinya akan digunakan untuk pengembangan wisata di Desa Loram Kulon.

Desa Loram Kulon diganjar bantuan gubernur lantaran tahun lalu menjadi satu-satunya desa wisata di Kudus. Saat ini Desa Loram Kulon kembali menjadi desa rintisan wisata dan masih menunggu SK penetapan dari bupati untuk ditetapkan sebagai desa wisata.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Wahyu Haryanti melalui Kepala Bidang Pariwisata Mutrikah mengatakan sebenarnya anggarannya sudah ada. Tetapi memang belum cair.

”Masih tertunda. Jadi dana Rp 100 juta itu nantinya untuk pengembangan destinasi wisata di Desa Loram Kulon,” jelasnya.

Kendati masih belum cair, Mutrikah menyampaikan nantinya pihak desa sendiri yang akan melakukan inovasi menggunakan bantuan gubernur itu. Ditanya soal objek wisata di Desa Loram Kulon, Mutrikah menyebut Masjid Wali sebagai salah satu daya tarik wisata di Desa Loram Kulon.

Dia menambahkan, saat ini Desa Loram Kulon masih menunggu SK penetapan dari Plt Bupati Kudus HM Hartopo untuk ditetapkan menjadi desa wisata. Totalnya ada 15 Desa. Mulai dari Desa Loram Kulon, Jepang, Kandangmas, Margorejo, Temulus, Ternadi, Rahtawu dan Wonosoco. Lalu ada Dukuhwaringin, Kaliputu, Jurang, Padurenan, Wates, Terban, dan Tanjungrejo.

(ks/vga/top/JPR/JPC)

  • Bagikan