Sekitar 1.000 mahasiswa Indonesia dari berbagai universitas, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas BINUS, dan Universitas Darma Persada, mengikuti pameran itu dengan antusiastis.
Pameran ini menghadirkan 28 perusahaan China yang bergerak dalam berbagai sektor, termasuk makanan, elektronik, dan industri perkebunan, yang semuanya menawarkan lowongan pekerjaan.
Ratu Vega, mahasiswa Sastra Inggris pada Universitas Al-Azhar Indonesia, bangun pagi-pagi sekali demi menghadiri pameran itu. Dia berusaha merintis karier di sebuah perusahaan besar China.
"Saya senang sekali karena yang mengikuti bursa kerja ini adalah perusahaan-perusahaan besar dan terkenal," kata Vega kepada Xinhua.
Siti Nurlatifa yang baru lulus dari jurusan Administrasi Negara pada Universitas Negeri Padang, Sumatra Barat, mengharapkan salah satu dari perusahaan-perusahaan ini mau menerima lamaran kerjanya.
Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Asep Saefuddin menyebut acara ini bertujuan membangun jembatan kerjasama antara universitas dan perusahaan, selain sebagai platform untuk dialog dan bertukar pikiran sehingga memberikan berkontribusi besar kepada rakyat Indonesia.
Kepala Direktur Institut Konfusius China di Universitas Al-Azhar, Niu Haitao, dalam pembukaan acara itu, mengatakan bahwa permintaan talenta-talenta di Indonesia dari perusahaan-perusahaan China sangatlah besar. Mereka terutama menginginkan talenta yang fasih berbahasa Mandarin.
"Institut Konfusius akan terus menjembatani pihak universitas dan perusahaan, dan membantu lebih baik lagi perusahaan-perusahaan China di Indonesia," kata Niu.