Jakarta (RAKYATJATENG) – Panitia pelaksana ajang balap mobil listrik Formula E Jakarta menyumbangkan 4.500 bibit pohon untuk media pembelajaran menanam pohon kepada siswa-siswi taman kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta, Senin.
Perwakilan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Utara Rosikin mengatakan kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin, didapat 20 sekolah di tiga kecamatan wilayah Jakarta Utara yang bersedia mengikuti program manajemen keberlanjutan lingkungan hidup Formula E itu.
"Hari ini kami menerima 4.500 pohon. Harapannya, tentu agar pohon-pohon ini bisa bermanfaat buat sekolah dan menambah keindahan lagi," kata Rosikin.
Berdasarkan daftar nama satuan pendidikan yang diterima wartawan di Jakarta Utara pada Senin, terdapat enam satuan pendidikan yang berlokasi di Penjaringan, yaitu TK Negeri Penjaringan, SD Negeri Penjaringan 03, SD Negeri Pejagalan 03, SMP Negeri 112 Jakarta, SMA Negeri 111 Jakarta, dan SMK Negeri 56 Jakarta.
Di Pademangan juga terdapat enam satuan pendidikan yaitu TK Negeri Pademangan, SD Negeri Pademangan Timur 06, SMP Negeri 23 Jakarta, SMA Negeri 40 Jakarta, SMK Negeri 55 Jakarta, dan SMK Negeri 23 Jakarta.
Sedangkan di Tanjung Priok terdapat delapan satuan pendidikan yaitu TK Negeri Papanggo, Taman Pendidikan Alquran Negeri Bale Bermain Yos Sudarso, SD Negeri Sunter Agung 13, SMP Negeri 282 Jakarta, SMP Negeri 221 Jakarta, SMA Negeri 41 Jakarta, SMA Negeri 80 Jakarta, dan SMK Negeri 12 Jakarta.
Satuan pendidikan tersebut bersedia menerima pohon-pohon dari tim Sustainability and Community 2023 Jakarta E-Prix untuk ditumbuhkan di lingkungan masing-masing.
Anggota tim Sustainability and Community 2023 Jakarta E-Prix Nurlaela Jufri mengatakan pihaknya menyerahkan empat ribuan bibit pohon jenis tanaman hias seperti Pucuk Merah, Bougenville, Kamboja, dan sebagainya secara bertahap, dalam rangka menanamkan kepedulian anak-anak sekolah terhadap keberlanjutan lingkungan.
Senior Sustainability Manager FIA Formula E Iona Neilson mengatakan kepedulian terhadap penghijauan di Jakarta Utara bukan berarti wilayah itu tidak cukup hijau.
Menurut Iona, warisan yang ingin ditinggalkan Formula E selain kompetisi adalah pesan bahwa setiap orang bisa terus memunculkan inisiatif baru dan berkontribusi lebih terhadap lingkungan.
"Ancol dan Jakarta Utara adalah lokasi yang indah dan menurut saya jika kita dapat berkontribusi untuk melakukan lebih banyak lagi seperti donasi tanaman, kita akan melakukannya untuk memastikan kawasan ini sehijau dan lestari mungkin," kata Iona.
Pada 2024, Iona memastikan Formula E akan kembali lagi ke Jakarta. Dan dia sudah memiliki rencana untuk kembali mendatangkan program penghijauan dan juga penanganan polusi plastik melalui sejumlah inisiatif.
Namun rencana yang paling terpikirkan olehnya saat ini adalah mengenai peningkatan daya saing perempuan dalam industri otomotif. Saat ini, hanya 1,5 persen dari total pemegang lisensi yang tercatat di dunia adalah perempuan.
Dua musim terakhir di Jakarta, rencana itu sudah dimulai dengan membuat program Girls on Track, yang mengajak kaum hawa di Jakarta untuk lebih terlibat pada olahraga otomotif dan industrinya melalui serangkaian kegiatan dan lokakarya.
"Kami ingin membuat balapan lebih mudah diakses oleh wanita. Sehingga mereka memahami peluang yang tersedia, tidak hanya menjadi pembalap, tetapi semua berbagai pekerjaan yang ada di dalam olahraga otomotif ini," tandas Iona.
Baca juga: BNPT RI sebut penyelenggara Formula E laksanakan rekomendasi
Baca juga: BNBR dukung penggunaan energi hijau melalui Formula E