"Mulai 9 Juni, kami akan mulai mengevakuasi jamaah yang sakit baik yang dirawat di RSAS maupun KKHI Madinah karena tidak bisa bergabung di kloternya," kata Kasi Kesehatan PPIH Daker Madinah Thafsin Al Farizi, Minggu (4/6).
Evakuasi ini, kata Al Farizi dilakukan sampai akhir jamaah bergeser dari Madinah ke Mekkah, tanggal 16 Juni, sehingga tidak ada calon haji yang tertinggal.
"Proses tanggal 9 Juni nanti, kami akan melakukan sweeping jamaah yang masih dirawat. Kami akan lihat apakah jamaah transportable untuk dievakuasi ke Mekkah, sebab haji ini ada wukuf di Arafah maka kami upayakan seluruh jamaah haji ada di Arafah," katanya.
Al Farizi menjelaskan pemindahan jamaah sakit ke Mekkah dilakukan secara bertahap atau dicicil mengingat moda transportasi yang dimiliki terbatas.
"Kalau tidak dicicil maka akan terjadi penumpukan pasien, karena mobil ambulans yang kami miliki terbatas," katanya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga kini jumlah jamaah yang telah diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah sudah mencapai 15.268 orang.
Rinciannya, pergeseran pertama pada Kamis 1 Juni sebanyak 1.899 calon haji, kemudian pada 2 Juni sebanyak 7.092 calon haji, sedangkan, pada 3 Juni sebanyak 6.277 calon haji.
Baca juga: PKP3JH galakkan Gerakan Siaga Sandal dan Alas Kaki
Baca juga: Menko PMK usulkan sukarelawan bantu lansia diberi insentif