Makassar (RAKYATJATENG) – Jamaah calon haji (JCH) dari dua kabupaten yakni Luwu Timur (Lutim) dan Luwu Utara (Lutra) masuk pemondokan asrama haji untuk menjalani karantina selama 24 jam sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Lutim, H. Misbah di Makassar, Ahad menjelaskan, masa karantina selama 24 jam adalah keharusan untuk dilakukan pemeriksaan akhir sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Di kabupaten calon haji itu sudah dilakukan pemeriksaan, tetapi sebelum diberangkatkan masih harus diperiksa lebih lanjut lagi, baik dokumen, kesehatan dan lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan selama menjalani pemondokan di Asrama Haji Sudiang Makassar, para JCH tidak akan diperkenankan meninggalkan pemondokan karena setelah pemeriksaan berkas dokumen dan kesehatan mereka diminta untuk beristirahat yang cukup.
Selain itu, kata dia, penerimaan JCH tahun 2023 ini lebih menerapkan pelayanan lebih efektif dan efisien atau "One Stop Service".
“Langkah ini dilakukan agar CJH memiliki banyak waktu untuk beristirahat dan manasik selama di asrama haji sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci,” kata Misbah.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Lutim, Fauzi Daeng Parebba mengatakan bahwa rombongan JCH Lutim diberangkatkan dari Kecamatan Malili menuju Embarkasi Asrama Haji Makassar.
Para JCH Lutim yang berjumlah 157 orang akan bergabung dengan JCH Luwu Utara yang berjumlah 230 calon haji, serta satu calhaj lainnya dari Makassar.
Para JCH Lutim tersebut tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 14 Embarkasi Makassar. Selain itu, sebanyak lima orang anggota tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) akan mendampinginya selama dalam menjalani ibadah di Arab Saudi, demikian Fauzi Daeng Parebba.
Baca juga: Kemenag Luwu berangkatkan 124 warga berhaji tahun 2022
Baca juga: Usia lampaui 65, 111 calon haji Luwu tak penuhi syarat berangkat
Baca juga: Calon haji Luwu batal berangkat karena hamil