London (RAKYATJATENG) – Saham-saham Inggris berakhir di wilayah positif pada perdagangan Kamis waktu setempat (1/6/2023), berbalik arah dari kerugian dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menguat 0,59 persen atau 44,13 poin, menjadi menetap di 7.490,27 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 1,01 persen atau 75,93 poin menjadi 7.446,14 poin pada Rabu (31/5/2023), setelah tergerus 1,38 persen atau 105,13 poin menjadi 7.522,07 poin pada Selasa (30/5/2023), dan terangkat 0,74 persen atau 56,33 poin menjadi 7.627,20 poin pada Jumat (26/5/2023).
Pasar saham London ditutup pada Senin (29/5/2023) untuk hari libur umum.
Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia multinasional Inggris-Rusia melambung 5,41 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC melonjak 4,51 persen; serta perusahaan peritel diskon barang dagangan umum yang menjual produk mulai dari elektronik hingga perlengkapan rumah tangga B&M European Value Retail SA terangkat 3,84 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan kebutuhan pokok secara daring Ocado Group PLC anjlok 4,50 persen; serta perusahaan operator pasar daring otomotif dan iklan Inggris Auto Trader Group PLC jatuh 3,40 persen.