"Saya sangat menyukai Indonesia. Saya pernah ke sana sebagai konsultan BT Sport selama sepekan," kata Guintoli melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pebalap 40 tahun asal Prancis itu mengaku memiliki kesan tersendiri dengan Indonesia. Keindahan alam dan keramahan masyarakat membuat Guintoli tak sabar untuk kembali ke Indonesia.
"Tempatnya indah, ada banyak pulau. Mereka sangat menyukai balapan. Saya punya pengalaman ketika di bandara saat MotoGP Indonesia, atmosfernya luar biasa. Saya ingin kembali ke sana," ujar Guintoli.
Guintoli hadir dalam kegiatan sesi tanya jawab yang diselenggarakan Motul Indonesia, kemarin. Guintoli berbagi pengalaman dengan para pencinta olahraga balap sepeda motor di Tanah Air via daring.
Guintoli menjadi sosok inspirasi karena di usia yang menginjak kelapa empat tetap eksis di dunia balap. Dia merupakan jawara FIM Suberbike World Champion 2014, juara World Champions 2021, serta juara Le Mans 2021 dan 2022.
Dia juga menghabiskan sebagian besar kariernya di balap motor bergengsi.
Guintoli debut di kejuaraan 250cc pada 2002. Ia promosi ke MotoGP pada 2007 bersama tim Tech3 Yamaha dan menyabet gelar Rookie of the Year.
Kemudian menjadi duta merek Motul sejak 2020 dan menjalani serangkaian balapan baik roda dua bahkan roda empat.
"Bersama Motul saya sudah mengikuti balapan di berbagai kompetisi. Banyak brand yang punya sejarah dan cerita dengan saya namun Motul salah satu yang paling berkesan," ujar Guintoli.
"Banyak hal yang akan saya tunggu dalam kerja sama ini, termasuk pengalaman saya ke depannya. Saya senang balapan, naik motor, berkeliling dengan mobil. Bahkan juga ada di keseharian saya dalam membersihkan motor dan helm, saya memang menggunakan semua brand ini di keseharian saya," ujarnya menambahkan
Gelar juara Le Mans dalam dua tahun terakhir membuktikan Guintoli masih kompetitif meski usianya sudah menginjak kepala empat. Ia pun membeberkan kunci bisa tetap bersaing di baris depan.
"Setiap pembalap pasti punya beberapa tantangan, terkadang ada banyak kegagalan dan sulit untuk survive di kompetisi. Terkadang mengalami cedera dan sulit untuk kembali," ujarnya.
"Tapi selama Anda berjuang untuk tujuan Anda semuanya mungkin. Jika tidak mimpi besar Anda tidak meraih capaian besar. Saya beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk mencoba banyak balapan dan masih bisa menang," katanya menambahkan.
Sementara itu, Head of Marketing & Communication PT. Motul Indonesia Energy Bayu Kurniawan mengapresiasi pencapaian Guintoli. Sebagai brand ambassador, eksistensi Guintoli di banyak balapan baik di roda dua atau roda empat sangat mewakili pelumas yang besar di kancah motorsport.
"Sylvain Guintoli adalah brand ambassador yang sangat mewakili Motul. Dia melakukan semuanya, motocross, balap motor, balap mobil, dan dia masih sangat kompetitif hingga saat ini," ujar Bayu.