Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak diumumkan pada Oktober 2021, penyebaran wabah kolera meningkat pesat pada April 2023 setelah sebelumnya mencatat periode penularan yang rendah.
Pejabat Kementerian Kesehatan Kamerun Linda Esso mengumumkan bahwa jumlah total kasus kolera di negaranya sampai sejauh ini sudah mencapai 1.868 kasus.
Wabah kolera bisa menyebabkan diare akut, muntah dan merasa lemas, yang terutama disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit tersebut bisa membunuh dalam beberapa jam saja jika tidak segera ditangani.
Menurut laporan WHO pada Kamis, sebanyak 14 negara di Afrika telah melaporkan kasus kolera sejak awal 2023.
WHO menyatakan sangat prihatin karena banyak negara melaporkan rasio kematian kasus yang lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian Kesehatan Kamerun melaporkan bahwa lebih dari 79 persen kasus kolera yang ditangani di fasilitas kesehatan dalam kondisi sedang atau parah, sehingga berpeluang untuk menyebabkan kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: UNICEF sebut wabah kolera di Afrika keadaan darurat bagi anak-anak