Padang (RAKYATJATENG) –
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumatera Barat mengganti nama KA Sibinuang menjadi Pariaman Ekspres sekaligus menambah panjang rute yang dilayani mulai 1 Juni 2023.
"KA Sibinuang sebelumnya melayani rute Padang – Naras, Pariaman, pulang-pergi (PP). Setelah namanya diubah jadi Pariaman Ekspres, rute yang dilayani diperpanjang menjadi Pauhlima – Naras (PP)," kata Vice President PT KAI (Persero) Divisi Regional II Sumbar, Sofan Hidayah di Padang, Kamis.
Ia mengatakan perubahan nama itu dilakukan untuk memudahkan masyarakat mengingat nama KA sesuai tempat tujuan di Pariaman, sementara penambahan rute untuk memperpanjang relasi dan meningkatkan okupansi penumpang KA di jalur tersebut.
"KA Pariaman Ekspres ini bisa menjadi pilihan moda transportasi efektif, efisien, dan murah bagi masyarakat dari Pariaman ke Pauh Lima dan sebaliknya. Dalam sehari ada dua perjalanan dari Naras menuju Pauhlima (KA B1 dan B3)," katanya.
Meskipun terjadi perubahan pada nama kereta api, namun fasilitas kereta maupun nomor KA tersebut tetap sama, yakni dimulai dari B1 sampai B8 (Pariaman Ekspres) dengan Relasi Naras – Pauhlima.
"Masyarakat di wilayah Padang lebih ekonomis, efisien serta tepat waktu menuju Pauh Lima. Begitupun dengan tarifnya lebih murah jika menggunakan KA Pariaman Ekspres dengan Tarif dari Pauhlima ke Naras Rp5.000," kata Sofan.
Sementara itu Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan pergantian nama dan perpanjangan rute KA itu menjadi satu langkah maju dalam memberikan pelayanan moda transportasi tepat waktu dan murah bagi masyarakat.
"Ke depan kita berharap kereta api bisa melayani akses transportasi masyarakat di dalam kota. Kalau kita lihat di kota-kota yang maju, moda transportasi di dalam kota itu hidup dan menunjang pergerakan masyarakat," katanya.
KA Sibinuang mulai melayani masyarakat Sumbar sejak 2007 dimulai dengan relasi Padang-Pariaman. Relasi itu kemudian diperpanjang menjadi Padang-Naras.
Sibinuang merupakan salah satu nama hewan mitologi dari Minangkabau berwujud kerbau sakti dan pernah muncul dalam cerita rakyat Cindua Mato.