Negara bagian yang berbatasan dengan Myanmar itu mengalami peningkatan ketegangan dalam beberapa pekan terakhir, dengan kerusuhan dan bentrokan etnis telah menewaskan sedikitnya 60 orang dan memaksa 35.000 orang lainnya mengungsi.
Kekerasan tersebut berlangsung sejak 3 Mei ketika kelompok-kelompok suku bentrok dengan warga etnis mayoritas Meitei, yang merupakan kelompok bukan suku, terkait jatah dan keuntungan ekonomi yang diberikan kepada suku-suku tersebut.
Pada Minggu (28/5), Kepala Menteri N Biren Singh mengatakan kepada awak media bahwa hingga kini sekitar 33 militan terbunuh.
"Operasi penyisiran massal bersama operasi helikopter telah dimulai. Kami berupaya untuk mencari para pelakunya, militan-militan itu, yang menyerang warga sipil," katanya.
Pada awal Mei, otoritas New Delhi menerjunkan ribuan pasukan paramiliter dan militer ke negara bagian berpenduduk 3,2 juta tersebut.
Manipur berbagi perbatasan sejauh hampir 400 kilometer dengan Myanmar, di mana terjadi kudeta pada 2021 yang menyebabkan ribuan pengungsi menyeberang masuk ke negara bagian India tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tolak perintah junta, tiga polisi Myanmar cari perlindungan ke India