Yamaha RX-King yang kini menjadi buruan para kolektor motor lawas. (SEN/RAKYATJATENG)
SEMARANG, RAKYATJATENG – Sepeda motor bebek dengan mesin dua langkah atau 2-tak memang sudah tidak lagi diproduksi di Indonesia. Namun uniknya, motor 2-tak produksi lawas kini jadi buruan para kolektor.
Meski motor baru kini banyak bermunculan dengan menawarkan teknologi yang modern, bukan berarti motor 2-tak lawas kehilangan peminat.
Buktinya, belakangan ini pamor motor bekas 2-tak sedang tinggi, dan harga jualnya menyentuh puluhan juta rupiah.
“Biasanya lebih kepada nostalgia zaman dulu. Apalagi sekarang motor 2-tak sudah tak produksi lagi, dan menjadi barang langka,” kata Artsenta, salah satu kolektor dan pehobi motor lawas di Kota Semarang, Sabtu (3/7/2021).
Pria asal Temanggung ini mengatakan, populasi yang sedikit menjadi salah satu daya tarik mengoleksi “barang langka” motor lawas, khususnya motor dua tak.
Beberapa motor dua tak yang sedang naik daun di antaranya Yamaha RX-King, Vespa, Honda NSR 150, Kawasaki Ninja 150 RR, Suzuki RGR 150, Satria, dan F1ZR.
“Karena peminatnya cukup banyak, membuat harganya pun mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” ungkap pria yang juga pengkoleksi motor astrea grand itu.
Setidaknya ada dua tipe motor bebek 2 tak bekas yang sedang naik daun dan banyak dicari, yaitu Yamaha F1ZR dan juga Suzuki Satria. Model motor yang masih menggunakan oli samping itu harganya tembus puluhan juta rupiah.
“Sedangkan untuk jenis vespa, Yamaha RX-King, Vespa, Honda NSR 150, Kawasaki Ninja 150 RR itu sudah lama jadi buruan kolektor. Untuk vespa yang tahun 1960an harganya sudah puluhan juta. Sedangkan vespa Kongo produksi 1963, harganya suka-suka penjualnya. Karena memang jenis motor ini memiliki nilai sejarah, berkaitan dengan motor hadiah untuk TNI yang pernah bertugas sebagai pasukan perdamaian di Kongo,” katanya.
Sementara Rizky ABP, warga Tegalsari yang juga kolektor motor lawas mengatakan, untuk harga motor bebek 2-tak bekas saat ini memang mengalami kenaikan. Bahkan untuk tipe Yamaha F1ZR harga di pasaran motor bekas naik mencapai dua kali lipat atau 100 persen.
“Yamaha F1ZR biasa kisaran harganya Rp 7,5 juta, kemudian yang full clutch Rp 11,5 juta sedangkan yang special edition Caltex bisa bisa tembus Rp 15 juta,” ujarnya.
Harga yang cukup tinggi tersebut dengan mempertibangkan kondisi motor yang tergolong istimewa dan masih banyak sparepart asli.
“Motor yang sudah pretelan (modif) harganya malah bisa lebih murah, yang mahal yang masih banyak komponen asli,” tuturnya.
Selain F1ZR, motor bebek bekas 2-tak yang harganya masih tinggi adalah Suzuki Satria. Ada dua tipe Satria yang banyak diminati, yakni yang tipe R (Satria Lumba-lumba) dan LSCM (Lion Suzuki Corporation Malaysia) atau yang dikenal dengan sebutan Hiu.
“Untuk harga Satria Hiu itu bisa dikatakan harganya suka-suka yakni antara penjual dan pembeli saja,” ujarnya. (Sen)