BREBES, RAKYATJATENG – Sejak diberlakukan larangan mudik pada Kamis (6/5/2021) berdampak pada jumlah kendaraan dari arah Jakarta ke daerah asalnya. Jumlah kendaraan yang melintas di tol tersebut rata-rata per harinya turun hingga 60 persen dari kondisi normal.
Kepala Cabang PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) Ian Dwianto melalui Kepala Seksi Pelayanan Transaksi Deni Harjono mengatakan, sejak larangan mudik diberlakukan pada 6 Mei lalu, volume kendaraan yang melintas di tol mengalami penurunan.
Penurunan volume kendaraan itu lebih parah dibanding di saat pemberlakuan larangan mudik periode pertama pada 22 April sampai 6 Mei lalu.
“Semenjak larangan mudik 6 Mei lalu, memang jumlah kendaraan yang melintas di ruas Tol Pejagan-Pemalang mengalami penurunan hingga 60 persen. Di kondisi normal jumlah kendaraan yang melintas mencapai 20.000 unit, tetapi sekarang rata-rata hanya 8.000 unit,” ungkapnya, Minggu (9/5/2021).
Dijelaskannya, sejak pemberlakuan larangan mudik ini jumlah kendaraan yang melintas mengalami penurunan.
Pada larangan mudik periode pertama 22 April – 6 Mei lalu misalnya. Meski mengalami penurunan jumlah kendaraan tetapi angkanya hanya 20-25 persen dibanding kondisi normal. Saat itu rata-rata per hari kendaraan yang melintas mencapai 15.000 unit.
Namun, kondisinya terus menurun saat pemberlakuan pengetatan larangan mudik sejak 6 Mei lalu, yang semula rata-rata per hari 15.000 unit kendaraan, menjadi 8.000 unit kendaraan per hari. Sedangkan saat kondisi normal mencapai 20.000 unit kendaraan per hari.
“Diperkirakan kondisi seperti ini (jumlah kendaraan yang terus menurun) akan berakhir hingga larangan mudik selesai,” ucapnya.
Ditambahkannya, penurunan jumlah kendaraan sudah dirasakan sejak awal Ramadan. Kondisi seperti itu juga dirasakan saat Ramadan tahun lali. Dua minggu awal, jumlah kendaraan turun. Untuk kali ini, dimungkinkan juga akibat pengaruh dari diberlakukannya larangan mudik yang dimajukan.
Pada mudik tahun 2020 lalu, sambung dia, kondisinya lebih parah. Jumlah kendaraan yang melintas di Tol Pejagan-Pemalang mengalami titik terendah pada H-7 Lebaran. Yakni, rata-rata hanya 3.000 unit per hari. (ded/ima/RT)