KUDUS, RAKYATJATENG – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berharap perbaikan tanggul Sungai Gelis di Kecamatan Jati yang jebol bisa diselesaikan secepatnya agar ketika debit air sungai kembali meningkat tidak lagi mengakibatkan banjir, kata Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo.
“Saat ini, realisasi perbaikan tanggul sudah mencapai 85 persen. Selanjutnya, hanya merapikan tanggul darurat agar lebih baik,” ujarnya ditemui di sela meninjau tanggul Sungai Gelis yang jebol di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kudus, Kamis (7/1/2021).
Ia berharap pengerjaannya bisa tuntas Jumat (8/1) karena warga desa dan instansi gabungan juga turut membantu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dalam memperbaiki tanggul tersebut.
Bahkan, Pemerintah Desa Pasuruhan Lor juga menjadwalkan warganya untuk ikut kerja bakti memperbaiki tanggul, sehingga bisa diselesaikan secepatnya.
Jika pengerjaanya tidak segera dirampungkan, dia khawatir ketika debit air Sungai Gelis kembali meningkat, warga Desa Pasuruhan Lor dan beberapa desa di Kecamatan Kaliwungu juga akan terdampak.
Pada musim kemarau nanti, dia menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus untuk mengecek kondisi tanggul sungai bersama BBWS untuk antisipasi kasus jebolnya tanggul tidak terulang kembali.
Apalagi, lanjut dia, tanggul kritis di sepanjang aliran sungai di Kabupaten Kudus cukup banyak, sehingga perlu ada perawatan bersama sebagai langkah antisipasi tanggul jebol saat debit air meningkat.
Kepala Desa Pasuruhan Lor Nor Badri membenarkan pihaknya sudah menjadwalkan warganya untuk ikut bekerja memperbaiki tanggul Sungai Gelis. Perbaikan tanggul bisa cepat selesai juga memberikan jaminan keamanan dari dampak banjir.
Jebolnya tanggul Sungai Gelis sepanjang 20 meter yang terjadi pada Sabtu (2/1) pukul 23.00 WIB, ketika debit air sungai setempat meningkat. Akibat tanggul jebol, rumah warga dan sawah di beberapa desa di Kabupaten Kudus terendam. (Antara)
