Tiga Guru Wafat Terpapar Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka Dikaji Lagi

  • Bagikan
ilustrasi belajar tatap muka (int)

KUDUS, RAKYATJATENG – Penerapan pembelajaran tatap muka dikaji lagi. Pengkajian ini dilakukan setelah penemuan tiga guru yang meninggal karena Covid-19.

Plt Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widodo mengatakan, perlu diperimbangkan lagi. Jangan gegabah.

”Kami merancang dua sistem. Tatap muka dan daring. Kalau ada orang tua yang siap siswa datang ke sekolah. Tetapi yang tidak setuju dilanjutkan daring. Mengikuti kondisi jumlah siswa dan kesiapan sekolah,” terangnya.

Dia menambahkan, untuk pembelajaran tatap muka, sudah ada ketentuan. Sekelas diisi separo dari jumlah siswa. Misalnya, ada 32 siswa, maka per kelas diisi 18 siswa. Untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah ada ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) maksimal kelas lima siswa.

Kabid Dikdas Dian Vitayani masih bisa jalan dua-duanya. Bertahap, mengingat kondisinya belum sepenuhnya normal. Dan, menunggu kebijakan dari Plt Bupati Kudus Hartopo.

Anggota Komisi D DPRD Sayid Yunanta menyarankan untuk mempertimbangkan pembelajaran tatap muka. ”Pembelajaran tatap muka memang menjadi keinginan banyak pihak. Kalau tidak memungkinkan jangan dipaksakan tatap muka,” jelasnya.

Dia menambahkan, semua dinas harus terlibat. Sebab penanganan Covid-19 menjadi tanggung jawab semua. ” Saling koordinasi. Mulai dari prokesnya, mekanisme. Jangan sampai terjadi kluster baru,” terangnya. (ks/san/mal/top/JPR/JPC)

  • Bagikan