SEMARANG, RAKYATJATENG – Galak di sirkuit, sopan di jalanan umum. Inilah prinsip yang dipegang teguh para pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang tergabung di Astra Honda Racing Team (AHRT).
Untuk mengantarkan aktivitasnya sehari-hari, para pebalap binaan AHM ini pun memiliki kesukaan motor tersendiri. Mulai dari Beat, Scoopy hingga Vario. Meski garang di arena sirkuit, mereka tetap santun dan sopan di jalan raya.
Bagi mereka yang sudah cukup umur berkendara di jalan, agresivitas di trek tak harus menjadi budaya saat berbagi ruas dengan pengendara lain di jalan raya.
Pengalaman Lucky Hendriansya di ajang balap misalnya, mampu mengantarkannya sebagai salah satu pembalap yang disegani di ajang Asia Road Racing Championship.
Namun, pria 20 tahun asal Pangkajene, Sulawesi Selatan itu tidak membuatnya lupa diri. Dia dengan tegas menyatakan tidak untuk ugal-ugalan di jalan raya.
Lucky menerangkan bahwa di sirkuit para pebalap harus memacu motor karena sifatnya kompetisi. Pebalap pun menggunakan safety gear (peralatan pengaman) yang mendukung.
“Berbeda dengan berkendara di jalanan umum, kita harus memikirkan pengendara lain dan diri kita juga. Banyak rambu-rambu yang harus ditaati,” ucap pria yang biasa menggunakan Honda Scoopy itu dalam siaran pers, Selasa (27/10/2020).
Sepeda motor itu hadiah kejuaraan balap lokal pada 2015 dan menjadi favorit Lucky. Jaket, helm, sepatu, dan sarung tangan menjadi peranti wajib yang selalu digunakan saat berkendara harian.
“Dinikmati saja berkendara hariannya. Jika memang hobi ngebut, silakan daftar di Astra Honda Racing School,” kata Lucky.
Begitu juga dengan Delvintor Alfarizi yang menyandang status sebagai Juara Nasional Motocross MX2. Adel, sapaan akrabnya, dikenal tangguh dan galak di sirkuit tanah namun gaya berkendara hariannya berbanding terbalik. Dia lebih suka naik motor santai menggunakan Honda BeAT.
Pada akhir pekan, Adel menyempatkan dirinya menikmati motor Honda dengan santai. Helm, jaket, dan sepatu tak pernah lepas saat berkendara di jalan raya. “Di sirkuit, kecepatan nomor satu. Di jalan, keselamatan yang utama. Jangan terburu-buru, nikmati saja perjalanan,” pesannya.
Dua pebalap AHRT lainnya, Rheza Danica Ahrens dan Irfan Ardiansyah, juga banyak beraktivitas menggunakan motor untuk harian. Mereka fans motor Honda Vario. Rheza suka Honda Vario 150, sedangkan Irfan memilih Honda Vario 125.
Keduanya seharusnya berlaga di Asia Road Racing Championship kelas SS600 pada tahun ini. Tapi laga batal karena pandemi Covid-19.
Menurut Rheza, saat akan melaju di jalan umum kondisi motor harus dipastikan prima, badan sehat, dan menggunakan perlengkapan safety.
Sedangkan Irfan menyatakan selalu berkendara harian dengan normal, dan terpenting saling respek terhadap pengguna jalain yang lain. ”Selalu berhati-hati, tetap waspada, karena banyak pengendara lain yang belum tentu mematuhi aturan,” timpal Irfan. (Sen)