PATI, RAKYATJATENG – Pimpinan DPRD Pati, Jawa Tengah, mengurangi intensitas kunjungan kerja (kunker) ke daerah-daerah lain. Hanya diperbolehkan sekali dalam sebulan. Sebab, mereka trauma dengan kasus-kasus meninggalnya sejumlah wakil rakyat, akibat terpapar Covid-19 setelah kunker.
Ketua DPRD Pati Ali Badruddin menegaskan, pihaknya tak ingin mengambil risiko dalam situasi pandemi. ”Berdasarkan pengalaman DPRD Jepara, ketuanya meninggal karena terkena Covid-19. Maka, kami mengantisipasi dengan membatasi kunker sebulan sekali,” tegasnya.
Bukan hanya itu, Ali juga menyatakan, kunker hanya diizinkan dilaksanakan dalam Provinsi Jawa Tengah. Itupun harus dipilah-pilah daerah yang tak menjadi zona merah Covid-19.
Baginya, kunker tetap menjadi hal penting bagi para anggota dewan. Sebab, sebagai legislator menjalankan fungsinya sebagai pengawas kinerja pemerintah dan pembuat regulasi harus mendapatkan banyak literasi. Untuk itu, kunker ke DPRD di daerah-daerah menjadi sangat penting dilaksanakan.
Ali menambahkan, saat ini DPRD Pati tengah menghadapi pembahasan APBD. Untuk itu, pihaknya membutuhkan pengalaman dari daerah-daerah lain sebagai pembanding kebijakan. ”Kunker itu menjadi kebutuhan pokok. Supaya dapat pengalaman dan ilmu. Terutama yang memiliki pengalaman lebih dari kami,” imbuh Ali. (ks/qih/lin/top/JPR/JPC)