KUDUS, RAKYATJATENG – Proyek pembangunan empat jembatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dengan anggaran sebesar Rp2,2 miliar segera dimulai, setelah sebelumnya sempat tertunda proses lelangnya karena adanya rasionalisasi anggaran untuk penanganan COVID-19.
“Dari keempat proyek pembangunan jembatan tersebut, satu di antaranya dianggarkan dengan anggaran rutin atau penunjukan langsung dan tiga proyek lainnya melalui proses lelang,” kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto didampingi Kabid Bina Marga Harry Wibowo di Kudus, Selasa (14/7/2020).
Ia mengungkapkan jembatan yang dianggarkan dengan anggaran rutin, yakni di Mlati Norowito, Kecamatan Kota.
Sementara tiga proyek pembangunan jembatan lainnya, yakni Jembatan Jalan Garung Lor-Getasrabi, Jalan Gajian-Watu Putih dan Jalan Blolo-Nganti.
Meskipun sudah ada pembangunan empat jembatan karena faktor usia dan kondisi jembatan yang mulai rusak, masih ada beberapa jembatan yang juga perlu segera diperbaiki karena mulai berlubang dan membahayakan pengguna jalan.
Salah satunya Jembatan Honggosoco, Kecamatan Jekulo, Kudus, kondisi jembatan dengan panjang 51 meter tersebut terdapat lubang di tengah sehingga membahayakan pengguna jalan.
Untuk menghindari kecelakaan, ditempatkan drum di sepanjang jembatan sehingga pengguna jalan hanya bisa menggunakan satu ruas sehingga harus bergiliran.
Jembatan yang dibangun sejak zaman Belanda tersebut, perlu segera dibongkar dan diganti konstruksi baru dengan kebutuhan anggaran hingga Rp10-an miliar yang akan diusulkan perbaikannya lewat bantuan gubernur.
Sementara untuk perbaikan sementara, disiapkan anggaran hingga Rp250-an juta yang dijadwalkan dalam waktu dekat segera dikerjakan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kudus juga sudah memasang spanduk berukuran besar yang berisi larangan bagi truk atau kendaraan berat melintasi jembatan karena akan ada penanganan darurat agar bisa tetap dimanfaatkan sambil menunggu ketersediaan anggaran untuk dibangun yang baru. (Antara)