KUDUS, RAKYATJATENG – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) terus menelan korban. Pada Mei lalu, tercacat dua pasien meninggal dunia. Kasus ini menambah daftar kematian kasus karena DBD. Tercatat selama Januari hingga Mei ada 10 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Nuryanto mengatakan, kasus DBD ini menyebar di beberapa kecamatan. Penderita didominasi anak-anak.
”Meski saat ini baru fokus penanganan virus korona, kasus DBD tetap kami perhatikan. Jangan sampai diam-diam kasusnya melejit. Untuk itu saat ini juru pemantau jentik (Jumantik) dimaksimalkan,” terangnya.
Nuryanto mengatakan, pada 2019 jumlah kematian karena DBD ada 16 orang. Dia berharap pada 2020 tidak terlalu banyak angka kematian DBD.
Selain itu kata Nuryanto, Puskesmas juga harus aktif berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Puskesmas juga harus meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral serta komunikasi dengan desa yang menjadi endemis tinggi kasus DBD. Harapannya, dengan dana desa itu pihak Puskesmas dapat diundang untuk memberikan sosialisasi DBD kepada warga.
(ks/san/mal/top/JPR/JPC)