PATI, RAKYATJATENG – Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, segera menggelar operasi pasar gula pasir dengan menyiapkan 243 ton gula pasir untuk menstabilkan harga jual yang naik cukup tinggi saat ini.
“Gula pasir yang akan disediakan di antaranya dari Perum Bulog sebanyak 15 ton, Pabrik Gula Trangkil 200 ton dan Pabrik Gula Pakis sejumlah 28 ton,” kata Bupati Pati Haryanto saat rapat terbatas terkait kebutuhan bahan pokok masyarakat di ruang Joyo Kusumo Setda Kabupaten Pati, Kamis (2/4/2020).
Rapat tersebut, dihadiri Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono, Ketua DPRD Kabupaten Pati, Kapolres Pati, Dandim 0718/Pati, Kejaksaan Negeri Pati, Bulog Pati, OPD terkait, dan perwakilan dari PG Trangkil dan PG Pakis.
Ia mengungkapkan upaya tersebut dilakukan agar bisa meringankan beban masyarakat yang kurang mampu.
Sementara teknis pelaksanaannya, lanjut dia, akan dirapatkan kembali oleh tim sehingga tidak ada yang berdesak-desakan dan tetap menjaga “physical distancing”.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, kata dia, secara umum kebutuhan bahan pokok yang ada di Kabupaten Pati saat ini lebih dari cukup.
Untuk komoditas beras saja, katanya, cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan enam bulan yang akan datang, belum termasuk hasil panen petani pada saat ini yang tengah berlangsung.
Haryanto juga mengungkapkan bahwa kebutuhan bahan pokok yang lain juga masih tersedia cukup dengan harga yang masih terkendali.
“Komoditas yang menjadi sorotan, yakni kenaikan bahan pokok gula pasir yang saat ini harganya meningkat dibandingkan dengan yang lain. Namun hal itu tidak hanya terjadi di Kabupaten Pati, melainkan sudah menjadi persoalan nasional,” ujarnya.
Untuk itulah, digagas untuk digelar operasi pasar gula pasir agar harga jual di pasaran bisa turun. (Antara)