27 Pekerja PLTU Dikarantina di Kapal Tongkang

  • Bagikan
Pekerja proyek sedang beraktivitas di PLTU Batang. (Riyan Fadli/Jawa Pos Radar Semarang)

BATANG, RAKYATJATENG – Sebanyak 27 pekerja PLTU Batang dikarantina di kapal tongkang tempatnya bekerja. Mereka sebelumnya telah melakukan kontak langsung dengan pasien positif corona.

Pemkab Batang sendiri belum mencatat seluruh identitas orang dalam pengawasan (ODP) yang berada di sana. Karena tidak dilaporkan ke Pemerintah Daerah. Bupati Batang Wihaji pun meminta manajemen PLTU untuk segera melaporkan identitas ODP tersebut. Tidak hanya jumlah.

Senin (30/3/2020) kemarin merupakan hari ke-13, pekerja yang melakukan kontak tersebut dikarantina. Mereka tidak diperkenankan keluar dari lokasi tersebut, sebelum masa karantina berakhir.

Sebelumnya, satu pekerja PLTU terdeteksi positif corona dari hasil laborat Rumah Sakit Husada Utama Surabaya. Pasien tersebut pernah dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Batang. Masuk tertanggal 17 hingga 21 Maret 2020, dengan diagnosa awal demam berdarah.

“Hari ke-15 nanti harus dicek betul-betul. Kita harus hadir. Dari 27 pekerja yang dikarantina harus dicek betul-betul, jangan nanti dilaporkan ke kami, oke. Ternyata tidak oke,” ujar Wihaji di sela kunjungan ke PLTU Btang Senin (30/3/2020), mengutip Jawa Pos Radar Semarang.

Wihaji bersama jajarannya dan Kapolres Batang AKBP Abdul Waras, Komandan Kodim 0736 Batang Letkol Kav. Henry RJ Napitupulu, serta Ketua DPRD Batang Maulana Yusup melakukan audiensi bersama manajemen PLTU. Pihaknya meminta tiga rekomendasi dilaksanakan. Yaitu pelibatan pemkab di lapangan untuk penanganan kasus corona, keterbukaan data identitas setiap pekerja yang melakukan secondary contact dan ODP dalam kapal tongkang. Terakhir adalah dilaksanakannya isolasi mandiri seandainya terjadi kejadian yang luar biasa.

“Pihak PLTU belum bisa memberi jawaban terkait isolasi mandiri. Kami memberikan waktu secepatnya, agar manajemen PLTU juga bisa memberikan laporan per hari. Wajib lapor per hari,” tegas Wihaji.

Total ada 58 orang melakukan secondary contact dengan pasien corona. Mereka masih bekerja dengan normal.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menganggap langkah yang dilakukan Bupati Batang sudah baik. Menjamin dan memastikan secara langsung di lokasi.

“Memastikan bahwa proyek ini tetap berjalan dengan baik dan dampak itu bisa dikendalikan, maka kuncinya adalah komunikasi yang baik antara Bimasena proyek dengan pemda setempat,” ucapnya.

Pihaknya memantau apa yang perlu dilakukan untuk skenario terburuk. Ia mengatakan bisa jadi proyek tersebut harus berhenti sementara. Misalnya, manajemen PLTU perlu membuat rencana penanganan risiko terburuk.

“Langkah-langkah yang diambil sampai hari ini saya rasa cukup baik. Hanya perlu komunikasi (dengan pemkab, Red) harian,” kata Sujarwanto.

Sementara itu GM External PT BPI Ari Wibowo mengapresiasi apa yang direkomendasikan pemkab. Pihaknya akan mempersiapkan keperluan sesuai dengan regulasi pemerintah. Sedangkan karyawan yang dikarantina tidak menggangu keberlangsungan proyek itu sendiri

“Antisipasi kami sudah lakukan, cek suhu tubuh pekerja yang masuk. Semua lokasi proyek ini sudah didesinfektan,” jelasnya. (yan/zal/bas/JPC)

  • Bagikan