KUDUS, RAKYATJATENG – Usai Presiden Jokowi mengumumkan bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) terinfeksi virus covid-19 alias corana, kondisi itu membuat warga berbondong-bondong mencari masker di sejumlah apotek. Termasuk di Kudus, Jawa Tengah. Alhasil, stok masker yang berada di beberapa apotek terpantau kosong ketersediannya.
Kekosongan ini terjadi di beberapa apotek di Kudus. Salah satunya di Perusahaan Daerah (PD) Apotek Pemda Kudus. Tak adanya stok masker ini, sudah terjadi selama tiga bulan lamanya. Hal serupa juga terjadi di Apotek Kimia Farma 279 Kudus. Banyak warga yang mencari masker di sana. Namun, ketersediaan masker sudah habis.
Direktur PD Apotek Pemda Kudus Jasiran menyatakan, saat ini ketersedian masker di tempatnya sudah habis. Stok masker ini habis semenjak tiga bulan lalu. Untuk alternatifnya, pihaknya menyediakan stok masker dari bahan kain. Itupun sudah laku terjual semua.
”Sudah habis semua. Kami sebelumnya menyediakan masker hingga 2 ribu boks. Untuk masker alternatif kami sediakan satu toples. Isinya sekitar 50 lembar. Itupun juga habis,” ungkapnya.
Untuk harga masker ini, Rp 1 ribu untuk satu masker. Tetapi semenjak virus korona menyerang harganya menjadi Rp 2 ribu per masker. Hal ini karena terjadi kelangkaan dan naiknya harga dari distributor.
Terkait ketersedian masker kembali, pihaknya belum bisa memastikan. Mengingat stok masker dari distributor masih kosong hingga saat ini. ”Distributor kami berada di Semarang. Hingga saat ini ketersediaannya belum ada. Kami masih menunggu distributor untuk ketersediaan stoknya,” imbuhnya.
Sementara itu, tenaga teknis kefarmasian di Apotek Kimia Farma 279 Kudus Dinda Ayu Vidia menyatakan, mulai Senin (2/3) warga yang mencari masker meningkat sekitar 70 persen. ”Sejak tadi pagi (Kemarin pagi, Red) ada sekitar 25 orang yang menanyakan masker, tetapi stok kosong,” ujarnya.
Dinda menambahkan, untuk stoknya biasanya dikirim dari pusat Apotek Kimia Farma Semarang. Pada hari normal kedatangan masker bisa mencapai satu karton atau 12 boks masker. Namun beberapa pekan ini, masker tersebut tidak dikirim dari distributor. Sekaligus tidak ada keterangan khusus terkait tidak mengirimnya stok masker tersebut. Namun untuk harga masker tersebut, masih tergolong normal.
Untuk harga, satu pak masker isi tiga dibandrol Rp 7 ribu. Tetapi beberapa pekan lalu, ada ketersedian masker yang satu paket berisi masker dewasa dan anak seharga Rp 20 ribu.
Mengatasi solusi kekosongan ini, pihaknya akan memesan melalui sales. Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan ketersediannya.
Bagus, salah satu warga yang mencari masker di Apotek Kimia Farma 279 Kudus menyatakan, sudah mencari masker di beberapa apotek. Tetapi kosong. ”Sudah empat apotek yang saya kunjungi. Namun hingga saat ini kosong semua,” singkatnya.
Hal serupa dialami Widiati Rahayu, warga Perum Tanjung Jati Permai, Kudus. Dia menyatakan, sudah berkeliling di tiga apotek ketersediaan masker kosong. Terkait harga masker yang akan naik, dia mengaku tetap akan membelinya. Lantaran adanya masker sangat dibutuhkan untuk mencegah terserang virus corona.
”Semoga ada upaya dari pemerintah setempat dalam menyediakan stok masker di Kudus. Meskipun harga naik saya akan beli, karena butuh,” imbuhnya. (gal)
(ks/lin/top/JPR/JPC)