Banjir Landa 5 Desa di Kudus Berangsur Surut, Jalan Masih Lumpuh

  • Bagikan
Kendaraan milik BPBD Kudus mengangkut warga dan siswa di Desa Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, yang jalannya masih tergenang banjir kemarin. (DHONY SETYAWAN/RADAR KUDUS)

KUDUS, RAKYATJATENG – Kondisi banjir yang melanda lima desa di Kecamatan Jati dan Kaliwungu, Kudus, kian berangsur surut kemarin. Hal ini karena dibukanya pintu air di Desa Belimbing Kidul sejak Senin (25/2) lalu.

Meski demikian, akses menuju Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan, Kaliwungu, masih lumpuh.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, lima desa di dua kecamatan yang terdampak banjir telah menunjukkan penurunan genangan air. Penurunan ini terjadi di Dukuh Goleng, Desa Pasuruan Lor.

Penurunan genangan air mencapai 20 hingga 30 sentimeter. Hal ini juga berpengaruh di Desa Setrokalangan, Banget, dan Kedungdowo, Kaliwungu. ”Kalau di Goleng (dataran tinggi) turun, otomatis di Setrokalangan, Banget, dan Kedungdowo juga turun,” katanya.

Meski mengalami penurunan, ia menyatakan akses jalan di Dukuh Karangturi belum bisa dilalui. Ketinggian air masih sekitar satu meter.

Untuk itu, pihaknya bersama dengan dinas terkait menyediakan armada guna mengevakuasi warga yang tinggal di Dukuh Karangturi yang hendak beraktivitas. Sekaligus mengantarkan tim medis Puskesmas Kaliwungu yang melakukan pengobatan keliling. ”Sementara warga Desa Setrokalangan belum ada yang mengungsi. Untuk itu, kami juga menyediakan logistik,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Jati Andrias Wahyu Adi Setiawan mengatakan, hingga kemarin banjir yang melanda di Dukuh Goleng, Desa Pasuruan Lor, mengalami penurunan. Dari 30 rumah yang terendam air, hanya 20 rumah yang masih terdampak. Sementara ketinggian air turun hingga 20 hingga 30 sentimeter. Semula mencapai 60 sentimeter. Genangan air yang masuk ke dalam rumah mencapai kisaran lima sentimeter.

Selain itu, di Desa Jati Wetan, Jati, sudah surut, karena pintu air di Dukuh Kencing sudah dibuka. Andrias menambahkan, meski terendam air warga hingga saat ini tidak mau diungsikan. Menggingat warga masih bisa beraktivitas normal.

Meski begitu, pihaknya tetap menerjunkan tim medis dengan bekerja sama dengan Puskesmas Jati. Hal ini untuk memastikan kondisi warga tetap terjaga.

”Saat ini beberapa warga ada yang sudah terkena gatal-gatal. Untuk itu, puskesmas keliling masih berjalan. Berupa pengobatan gratis. Stok obat-obatan dan logistik juga aman,” imbuhnya.

Camat Kaliwungu Harso Widodo menyatakan, saat ini pintu air di Desa Belimbing Kidul sudah dibuka sejak Senin (24/2) lalu. Sehingga air di SWD I bisa mengalir kembali sungai Wulan. Sedangkan puluhan rumah di Desa Setrokalangan yang terendam kini menjadi 16 rumah saja.

Meski begitu, Dukuh Karangturi masih tergenang air. Sehingga menyebabkan akses jalan tersebut terputus. Untuk itu, ada armada untuk mengangkut para siswa SD 1 dan 2 Setrokalangan dan warga yang hendak beraktivitas.

Penyediaan armada untuk siswa SD dan warga ini, dilakukan kondisional. Melihat hingga akses jalan di Dukuh Karangturi bisa dilalui. Di sisi lain, pihaknya juga berkordinasi dengan Puskesmas Kaliwungu, guna mengecek kesehatan warga setempat. (gal)

(ks/lin/top/JPR/JPC)

  • Bagikan