Gas Melon Langka, Restoran Dirazia, 42 Tabung Gas Disita

  • Bagikan
RAZIA- Petugas dari Pertamina saat mengamankan tabung gas hasil dari sitaan di rumah makan yang masih membandel menggunakan gas subsidi, kemarin. (Dedi Sulastro/Radar Brebes)

BREBES, RAKYATJATENG – Menghilangnya gas melon di pasaran di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, membuat warga resah. Tak ingin itu berlarut-larut, pemerintah melakukan sweeping penggunaan gas ukuran 3 kilogram itu ke sejumlah tempat yang tidak memiliki hak menggunakan gas bersubsidi tersebut.

Hasilnya, sebanyak 42 tabung Elpiji 3 kg bersubsidi ditemukan dalam razia yang dilakukan oleh PT Pertamina yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes melalui Bagian Perekonomian setempat, Senin (29/7).

Sales Ekesekutif LPG PT Pertamina Tegal Sandy Rahardian mengatakan, ada sejumlah titik yang dilakukan sidak pihaknya. Yakni di Kecamatan Brebes, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Ketanggungan. Namun, dari tiga lokasi itu, pihanya masih fokus kepada sejumlah restauran apakah masih menggunakan elpiji subsidi atau tidak.

“Titik pertama yakni di Kecamatan Brebes sedikitnya kita berhasil mengamnkan 42 tabung gas subsidi dari beberapa rumah makan (restauran) yang ada di Kabupaten Brebes,” ujarnya.

Masih banyaknya rumah makan bukan usaha mikro yang masih menggunakan tabung elpiji subsisdi, kata dia, menjadi salah satu banyaknya warga yang kesulitan mencari tabung gas 3 kg tersebut.

Dicontohkannya, saat monitoring tersebut, pihaknya menemukan satu rumah makan memiliki sedikitnya 14 tabung elpiji subsidi. Artinya, kata dia, ini bisa jadi mengurangi penerimaan kepada warga yang berhak mendapatkan gas subsidi tersebut.

“Karena itulah monitoring ini akan kami agendakan setiap bulannya. Hal ini untuk memastikan kalau rumah makan bukan usaha mikro sudah beralih ke bright gas,” ungkapnya.

Dia menambahkan, ke 42 tabung yang berhasil diamankan tersebut sudah ditarik oleh petugas yang ikut dalam monitoring. Di mana, setiap dua tabung elpiji subsidi ditukar dengan satu tabung briht gas. Dengan harapan, ke depan pelaku usaha bukan mikro akan beralih ke tabung bright gas.

“Iya sebagai sanksinya kita tarik tabung subsidi itu dan harus diganti ke bright gas. Dengan harapan ke depannya elpiji subsidi bisa tepat sasaran,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Brebes Julianing Pirulah Dewi mengatakan, untuk saat ini stok elpiji di Kabupaten Brebes masih aman. Hanya saja, untuk mencegah terjadinya penggunaan elpiji subsidi yang tidak tepat sasaran pihaknya terus lakukan pemantauan ke bebrapa tempat.

“Dan hasilnya, kita masih menemukan elpiji subsidi tidak tepat sasaran. Dan inilah yang dikhawatirkan,” terangnya. (ded/ism/RP)

  • Bagikan