RAKYATJATENG – Kenyal, manis, dan gurih. Tiga kata itu tepat menggambarkan cita rasa klepon khas Pasuruan. Cocok sebagai makanan ringan untuk menemani perjalanan mudik Lebaran ini atau berbuka puasa. Sebagai penganan khas, klepon sangat mudah didapat di Pasuruan.
Makanan tradisional itu banyak dijual di lapak oleh-oleh pinggir jalan. Salah satunya di sentra klepon di Jalan Raya Panderejo, Gempol. Di sana berjejer toko yang menjajakan klepon.
Salah satunya klepon “raja rasa”. Klepon milik keluarga Ainul Azizah itu berdiri sekitar 15 tahun. Usaha keluarga tersebut kini laris manis diburu pembeli. “Rombongan wisatawan banyak berhenti di sini. Ya untuk beli klepon,” tutur Ainul.
Selain untuk dimakan di dalam kendaraan, pengunjung biasanya membeli cukup banyak. Per orang sampai lima kotak. Biasanya dibawa untuk oleh-oleh ke kampung halaman. “Bisa bertahan 24 jam,” tutur salah seorang pembeli.
Sentra klepon di wilayah tersebut sudah disertai sertifikat produksi pangan industri rumah tangga yang dikeluarkan Dinkes Kabupaten Pasuruan. Harganya juga terjangkau. Per kotak dengan isi lima butir klepon seharga Rp 5 ribu. Pada hari biasa, paling minim 200 kotak terjual. Namun, saat weekend dan momen liburan, bisa terjual lebih dari 400 kotak.
Klepon terbuat dari adonan tepung beras ketan yang dibentuk bulatan kecil-kecil. Warna hijau pada klepon berasal dari cairan daun pandan yang telah dibersihkan sebagai pewarna alami. Klepon yang dalamnya telah diberi gula merah lalu direbus dalam air mendidih.
Setelah matang, klepon diangkat dalam wadah. Lalu, ditaburi parutan kelapa yang telah dikukus. Kelapa yang dicampur gula tersebut menambah gurih “si kenyal hijau”. (JPC)