SLAWI, RAKYATJATENG – Jumlah kartu tani yang sudah dibagikan ke petani di Kabupaten Tegal sebanyak 64.580 lembar. Jumlah itu baru mencapai 74 persen dari total alokasi kartu tani yang harus dibagikan pada tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal Khofifah mengungkapkan, berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Pertanian Indonesia (SIMPI) 2017 untuk alokasi tahun 2018, kartu tani yang sudah dibagikan ke petani sejumlah 64.580 lembar dari total 75.314 kartu yang sudah tercetak di BRI Cabang Slawi dan Tegal.
“Jumlah kartu yang sudah terbagi sekitar 74,47 persen. Sedangkan kartu yang belum terbagi 12,37 persen atau sekitar 10.734. Semoga dalam waktu dekat ini dapat dibagikan semua,” paparnya dalam rapat koordinasi di Ruang Rapat Bupati Tegal, kemarin.
Kartu tani yang sudah diterima petani bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi. Sebagai alat transaksi berupa kartu debit, penerapan transaksinya menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC). Alat itu udah tersebar di 188 kios pupuk atau pengecer yang ada di Kabupaten Tegal.
Jumlah kios dengan mesin EDC tersebut, menurut Khofifah sebenarnya masih kurang dua untuk ditempatkan di kios pupuk komoditas tebu di Kecamatan Tarub dan Balapulang.
“Untuk transaksi pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani ini sendiri sudah mulai berjalan,” ujar Khofifah.
Dia menyebutkan, realisasi transaksi pupuk jenis urea sudah mencapai 1,11 persen, SP-ZA 0,34 persen, NPK 0,60 persen, dan pupuk organik 0,19 persen. “Realisasi itu terhitung sejak 3 April 2018,” pungkasnya. (rtgl)