PEMALANG, RAKYATJATENG – Dalam hitungan sebulan terakhir, sedikitnya ada tiga kasus gantung diri di Kecamatam Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Ya, kasus bunuh diri yang diduga berlatar belakang masalah keluarga, kembali terjadi di Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang.
Kali ini korban adalah Arifin bin Bunakin (47), yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh. Dia ditemukan tewas menggantung di dapur rumah miliknya, Kamis (22/3), sekitar pukul 08.00 WIB.
Motif bunuh diri, diduga korban tidak sanggup mengurus ekonomi keluarga karena beristri dua.
“Sepertinya masalah ekonomi keluarga, lantaran korban punya istri dua,” ujar Watono, adik kandung korban singkat.
Disampaikan pula, jazad korban kali pertama diketahui dua saksi yakni Sudarjo dan Kastari, yang dilapori warga. Kemudian keduanya bersama-sama mendatangi rumah korban, lalu meneruskan laporan ke kepala Desa Wanarata dan Polsek Bantarbolang.
Kapolsek Bantarbolang AKP Sriyanto yang memimpin evakuasi korban menjelaskan, korban ditemukan di dapur rumah miliknya dengan kondisi tergantung menggunakan tali plastik, yang diikatkan pada kayu blandar ruangan.
“Setelah jazad korban diturunkan, lalu dilakukan pemeriksaan oleh tim medis. Tidak ditemukan luka-luka lainnya,” ungkapnya.
Hasil pemeriksaan medis yang dilakukan dr.Yanto dari Puskesmas Bantarbolang, lanjut Sriyanto, ditemukan luka gores/jerat di leher depan korban. Tidak ditemukan adanya luka benda tajam, luka benda tumpul, dan juga tidak ditemukan luka sayat di tubuh korban.
Dalam pemeriksaan juga ditemukan sperma di celana dalam serta cairan kotoran yang keluar dari dubur korban, layaknya tanda-tanda seseorang yang meninggal akibat gantung diri. “Setelah selesai pemeriksaan dan olah TKP, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga dengan dibuat berita acara serah jenazah disaksikan oleh perangkat desa,” terang Sriyanto. (rdrtgl)