KENDAL, RAKYATJATENG – Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Yos Johan Utama menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal di Kawasan Industri Kendal (KIK) bisa dibentuk dengan ideal apabila melibatkan kalangan akademisi, pengusaha (bisnis) dan Pemerintah baik pusat maupun daerah bersatu dalam bentuk sinergi.
Hal tersebut supaya nantinya kalau KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) didirikan di Kabupaten Kendal bisa bermanfaat secara adil dan realistis.
Hal tersebut dikatakannya dalam kegiatan Focus Group Discussion Pembahasan Persiapan Pengembangan (KEK) di Kabupaten Kendal, di Ruang Operation Room Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal, Selasa (13/3).
Diharapkan tindak lanjut KIK menjadi KEK dan transformasinya tidak hanya bertahan dalam tataran konsepsi namun nyata dalam perubahan dan kesejahteraan yang baru.
“Apakah itu Jababeka sebagai operatornya, Pemerintah Kabupaten Kendal dan masyarakatnya serta civitas bisa mengambil manfaat dari keberadaan KEK,” ujarnya.
Sinergi dan langkah bersama yang terintegrasi merupakan hal yang penting lantaran KEK tidak mungkin dimonopoli atau dikuasai oleh salah satu pihak sehingga nantinya bersifat eksklusif.
“Kalau ada eksklusifitas akan timbul berbagai konflik antara lain konflik sosial, ekonomi dan tidak optimalnya pemanfaatan dari KEK itu sendiri,” jelas rektor. (hms/yon)