Pelatihan Menjahit di BLK Jepara Jadi Favorit Warga

  • Bagikan

JEPARA, RAKYATJATENG – Pelatihan menjahit menjadi pelatihan yang paling banyak diminati di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Jepara. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya perusahaan garmen yang berdiri di kota ukir beberapa tahun terakhir.

Kepala UPT BLK Kabupaten Jepara Nur Zaenudin mengatakan, peluang tenaga kerja di bidang garmen hingga kini masih tinggi. Karenanya pelatihan yang relevan banyak dicari. ”Kalau di BLK ini, pelatihan menjahit yang banyak dicari karena peluang kerjanya tinggi,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus.

Zaenudin melanjutkan, peserta pelatihan menjahit di BLK pun tidak hanya dari kalangan perempuan. Tetapi juga ada peserta laki-laki. ”Ada laki-laki juga, karena di perusahaan juga ada kebutuhan tenaga kerja produksi yang laki-laki,” terangnya.

Karena minat yang tinggi tersebut, tahun ini pihaknya membuka jumlah paket menjahit yang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. ”Sebelumnya ada delapan paket, tahun ini kami tambah dua sehingga total menjahit ada 10 paket,” ungkapnya.

Saat ini Zaenudin menjelaskan, pelatihan tahap I sudah berjalan. Salah satunya yakni pelatihan menjahit. ”Untuk satu paket diisi 20 orang, saat ini paket itu sedang berjalan. Nanti di tahap II dan III juga ada paket menjahit lagi,” urainya.

Para peserta pelatihan itu diberi latihan mulai dari dasar. Di akhir pelatihan, ada karya yang bisa dihasilkan oleh peserta. ”Ada karya nyata, karyanya nanti kami pamerkan di showroom,” tuturnya.

Sementara itu disinggung mengenai penyaluran tenaga kerja, untuk peserta pelatihan menjahit pihaknya banyak bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Jepara. ”Kami juga hendak membuat MOU dengan salah satu perusahaan terkait penyaluran lulusan kami. Mereka siap menampung lulusan BLK,” jelasnya.

Bagi Zaenudin, hal tersebut sama-sama menguntungkan. Dari pihaknya, lulusan pelatihan bisa cepat terserap sementara dari pihak perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang telah memiliki ketrampilan. ”Karena kebutuhan tenaga kerja masih banyak. Tahun 2019 kami memperoleh info masih ada kebutuhan tenaga kerja hingga 1000 pekerja. Itu baru dari satu perusahaan. Karena itu saat ini kami maksimalkan pelatihan menjahit,” imbuhnya. (JPR-jpc)

  • Bagikan