Selama 2017, DBD di Kota Tegal “Hanya” 79 Kasus

TEGAL, RAKYATJATENG – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang cukup diwaspadai. Untuk di Kota Tegal, berdasarkan rekapitulasi data dari Dinas Kesehatan Kota Tegal menunjukkan angka penyakit DBD menurun sepanjang 2017.

Selama 2017 ditemukan sebanyak 79 kasus. Jumlah ini jauh berkurang jika dibandingkan temuan kasus DBD sepanjang tahun 2016 yang mencapai 131 kasus.

Menurut Kepala Dinkes Sri Primawati Indraswari, meski kasus DBD menurun pada 2017, namun masih terdapat satu pasien yang meninggal dunia. Sedangkan, pada 2016 tiga pasien DBD meninggal dunia meski sudah mendapatkan penanganan medis.

Mengacu hasil pendataan temuan kasus DBD, katanya, Kecamatan Tegal Timur menempati peringkat pertama dengan 27 kasus. Disusul, Kecamatan Tegal Barat 25 temuan, Tegal Selatan 24 kasus, dan Margadana hanya tiga temuan pasien DBD.

“Peringkat endemis DBD, 2017 terjadi di Kelurahan Slerok dan Randugunting sebanyak 11 kasus serta Panggung 9 kasus,” katanya.

Untuk pasien DBD, lanjut Prima, didominasi peremuan dengan usia produktif yang mencapai 41 orang. Sedangkan, 38 pasien lainnya berjenis kelamin laki-laki dengan kategori usia produktif.

Sementara Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Imam Sahadat didampingi Pengelola Program P2B2 Rusli Al Hanzah menambahkan, keberhasilan menekan jumlah pasien yang terjangkit DBD tak lepas dari partisipasi aktif dan kesadaran masyarakat. Yakni, dengan mengoptimalkan edukasi kepada semua warga tentang pentingnya 3 M Plus untuk memangkas perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti sebagai pembawa virus DBD.

“Selain 3M Plus, PSN, dan upaya fogging di semua wilayah endemis. Penggunaan ovi trap juga terus dilakukan hingga saat ini,” imbuhnya. (rdrtgl/yon)