Tol Pejagan – Pemalang Molor hingga April

RAKYATJATENG, PEMALANG – Kebijakan penghentian sementara atau moratorium proyek infrastruktur elevated yang dikeluarkan pemerintah pusat berimbas pada proyek jalan tol Pejagan – Pemalang seksi III dan IV. Penyelesaian pengerjaan ruas jalan tol bagian dari Tol Trans Jawa itu molor dari target semula pada Maret ini.

‎Pimpinan Proyek PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) Mulya Setiawan mengatakan, moratorium proyek elevated memberi sedikit dampak pada penyelesaian pengerjaan ruas seksi III dan IV. “Sedikit ada dampak. Karena ada maratorium, kemungkinan April baru bisa selesai,” kata Mulya, Jumat (2/3).

‎Molornya penyelesaian karena di ruas seksi III (Brebes Timur – Tegal) dan seksi IV (Tegal – Pemalang) masih terdapat satu pengerjaan elevated atau jalan layang di wilayah Adiwerna Kabupaten Tegal. Sebelum bisa dilanjutkan, harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu dan mendapat izin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Sudah dievaluasi dan sudah dapat izin. Minggu depan sudah mulai bisa dikerjakan untuk pengangkatan balok jembatan. Tapi memang jadi molor satu-dua minggu,” ujar Mulya.

Selain karena adanya kebijakan moratorium proyek elevated, ‎lanjut Mulya, molornya penyelesaian juga karena masih adanya sejumlah lahan untuk exit tol di Kalimati, Kecamatan Adiwerna yang belum dibebaskan.

“Untuk jalannya sudah, tapi ada beberapa titik lahan, yang toko-toko itu, belum dibebaskan, masih dalam proses, jadi belum bisa dikerjakan,” ungkapnya.

Mulya menambahkan, hingga awal Maret ini perkembangan pengerjaan sudah mencapai 90 persen lebih. Pengerjaan disebut Mulya tidak mengalami kendala berarti, termasuk cuaca. “Pengerjaan yang elevated juga hanya tinggal satu saja yang di Adiwerna itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, proyek jalan tol Pejagan – Pemalang seksi III dan IV sepanjang 37,3 kilometer (km) ditargetkan rampung pada Maret agar bisa digunakan untuk arus mudik dan balik lebaran pada tahun ini. (jpg/JPC)