RAKYATJATENG, TEGAL – Seringnya terjadi banjir akibat sungai Cacaban meluap, membuat pemerintah daerah segera bertindak. Rencananya, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Tengah disebut sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk melakukan normalisasi sungai Cacaban. Normalisasi yang belum tuntas tersebut diharapkan bisa dilanjutkan tahun ini untuk mencegah banjir.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tegal Hutri Agus Mardiko mengatakan, normalisasi sungai Cacaban semestinya tahun ini bisa dilanjutkan karena sudah ada anggaran yang dialokasikan.
“Tahun ini informasinya sudah ada anggaran dari provinsi, jadi semestinya tahun ini bisa dilanjutkan normalisasi. Anggaran sekitar Rp6 miliar,” kata Hutri, Rabu (28/2).
Menurut Hutri, normalisasi sungai Cacaban menjadi langkah yang harus dilakukan untuk mencegah banjir di wilayah-wilayah yang dilintasi sungai tersebut yang kerap terjadi saat musim hujan, seperti di Kecamatan Suradadi dan Kramat. Hingga saat ini normalisasi baru dilakukan sepanjang sekitar 7 kilometer.
“Normalisasi sungai harus diteruskan sampai sepanjang 15 kilometer agar tidak terjadi lagi banjir,” ujar legislator dari PDI Perjuangan ini.
Hutri menyebut banjir di wilayah Kecamatan Suradadi akibat meluapnya sungai Cacaban pada musim ujan tahun ini tergolong parah. Di Desa Sidaharja misalnya, banjir merendam 90 persen wilayah desa tersebut hingga membuat warga harus mengungsi.
“Warga sampai mengungsi di pinggir jalan. Banjir ini selain karena curah hujan yang tinggi juga karena luapan sungai Cacaban,” ujarnya. (rdrtgl)