FAJAR.CO.ID – Gadis cantik bernama Kianni Arroyo yang lahir dari donor sperma melacak keberadaan 40 saudara kandungnya yang lahir dari pria yang sama.
Beberapa sudah berhasil ia temukan dan bahkan sudah bertatap muka langsung. Yang lainnya bertemu dengannya secara online.
Kianni Arroyo, dari Orlando, Florida, pertama kali memulai proyek ini lima tahun yang lalu, saat dia masih siswa kelas dua SMA. Dia telah menemukan empat pasang kembar, dan saudara laki-laki yang kini tinggal di Australia, Selandia Baru, dan Kanada.
Kianni adalah saudara tertua yang diketahui lahir dari donor, dengan bayi termuda yang baru berusia lima bulan.
Kianni, kepada Metro AS mengatakan, “Saya dibesarkan hanya oleh ibu saya, dan dia selalu jujur dengan saya tentang fakta bahwa saya dilahirkan oleh donor sperma.”
Sejak mulai melakukan pencarian, gadis berusia 21 tahun itu mengaku sudah bertemu Joanna, 20. Dia adalah saudara kandung terdekat dengan Kianni sendiri dan pasangannya yang tinggal berdekatan satu sama lain di Florida.
Lewat foto-fotonya, ia juga sudah menemui enam saudara tirinya yang lebih muda –termasuk dua kembar dan mereka berkumpul-kumpul sebagai sebuah keluarga di Maine pada 2015.
“Saya selalu ingin tahu lebih banyak tentang siapa saya sebenarnya, dan apakah saya mempunyai saudara kandung, jadi begitu saya cukup tua untuk mengakses laporan, saya melakukan hal itu,” tuturnya.
Gadis-gadis, yang merupakan saudara tirinya yang paling dekat, telah menjadi teman baik dan bertemu satu sama lain setiap bulannya. “Meskipun kita belum pernah bertemu sebelumnya, memiliki ayah yang sama memberi kita tautan yang sangat istimewa, dan berarti kita merasa nyaman satu sama lain,” katanya.
Ibunya Ruth yang sangat dekat Kianni mendukung usaha putrinya untuk melacak saudaranya. Dia bahkan pernah membawanya bertemu dengan ayahnya.
Saat bertemu, Kianni menggambarkan ayahnya sebagai “pria yang sangat keren”. Ayahnya, yang lebih memilih untuk tetap anonim, telah bertemu dengan Kianni tiga kali, pertemuan terakhir pada bulan Januari. Pertama kali Kianni dan ayahnya bertemu saat melakukan perjalanan ke Universal Studios di Orlando saat Kianni berusia 18 tahun. Ibunya, Ruth, bergabung dengan mereka kala itu.
Pendonor sperma seharusnya hanya menyediakan antara 15 dan 20 sampel saja. Namun, laporan ayahnya kemudian dihapus sehingga dia bisa mulai menyumbang lagi. Beberapa keluarga yang sudah memiliki satu anak kepadanya meminta sampel lain, sehingga anak-anak mereka bisa menjadi saudara kandung.
Kianni akan menikah dengan pasangannya Ryan, 21, akhir tahun ini dan berharap keduanya bisa mengunjungi beberapa saudara tirinya yang tinggal jauh. Termasuk Madison, 7, dan kembar Gracie dan Elia, 3, yang tinggal di Australia.
Sekitar 30 dari 40 saudara tirinya yang ditemuinya sangat ingin bertemu dengannya, dan Kianni berharap dapat melakukan kontak dengan mereka sesegera mungkin. Dia berkata: “Memiliki begitu banyak saudara dan saudari memberi anda lebih banyak pilihan daripada kebanyakan orang.”
Donor sperma paling produktif di dunia adalah pria asal Inggris bernama Simon Watson, 42. Ia menemukan calon orang tua melalui Facebook. (Metro/amr/fajar)