FAJAR.CO.ID – Seluruh warga Tionghoa menyambut Tahun Baru Imlek dengan suka cita. Imlek pertama kali ditentukan sejak zaman dulu kali di usianya ke 4714, tapi ternyata penyebutannya bukanlah Imlek.
“Sebetulnya dulu adalah Yanglek. ‘Yang’ itu kan matahari, ‘im’ itu bulan. Peredaran tahun itu berdasarkan matahari,” kata Pengurus Harian Vihara Dhanagun Jalan Suryakancana, Bogor, Yung Hing, kepada JawaPos.com baru-baru ini.
Ko Ayung, sapaannya, menjelaskan di masa kini penanggalan kalender Tionghoa mengikuti perhitungan Masehi dan setiap tanggal 15 diperbaiki. Maka, sebetulnya penyebutannya bukanlah Imlek, tetapi Yin Yang Lek.
“Bukan salah kalau menyebut Imlek, tapi setengah salah. Yanglek yang pertama itu dulu. Setelah sudah berjalan 2000 tahun setiap tanggal 15 diperbaiki maka Yin Yang Lek. Karena di Indonesia orangnya suka singkatan, jadi terlalu panjang, ah imlek saja,” sambungnya sambil tertawa.
Selain itu, kata Ayung, di zaman dulu Yang Lek juga digunakan sebagai kalender petani untuk bercocok tanam. Ada juga yang mengatakan perhitungan tersebut merupakan milik Kong Hu Chu.
“Sebetulnya bukan Kong Hu Chu, tetapi pada saat itu dia yang menetapkan. Satu negeri di daratan China dulunya enggak sama. Kata Kong Hu Chu sudah pakai saja saat Dinasti Syah,” paparnya.
Kini, kalender perhitungan itu masih ada namun kerajaannya sudah tak ada lagi. “Untuk menghargai Kong Hu Chu maka namanya sering disebut kalender Kong Hu Chu dihitung dari 2569 lalu,” tandasnya. (ika/JPC)
