FAJAR.CO.ID – Hacker remaja bernama Kane Gamble membocorkan rincian pribadi lebih dari 20.000 petugas FBI dan data Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat. Remaja itu diduga melakukan aksinya dengan mengakses akun pejabat intelijen senior AS karena dia merasa terganggu dengan pemerintah Amerika yang ‘korup dan berdarah dingin’.
Dalam satu pelanggaran yang mengejutkan, Gamble memposting ‘Saya memilikimu’ di TV di rumah perwira berpangkat tinggi. Gamble baru berusia 15 tahun saat dia menargetkan kepala CIA saat itu John Brennan dan wakil direktur FBI Mark Giuliano, dari rumah keluarganya di sebuah perumahan di Leicestershire.
Anak sekolah tersebut mendirikan kelompok Crackas With Attitude (CWA) yang secara online bertanggung jawab atas serangan terhadap sejumlah akun email dan telepon. Beberapa dokumen sensitif dilaporkan diperoleh dari kotak masuk Brennan, termasuk aplikasi 47 halaman untuk keamanan rahasia.
Sebuah TV kabel Comcast dan akun broadband milik James Clapper, direktur intelijen nasional di bawah Presiden Barack Obama, juga menjadi sasaran. Gamble juga mendapatkan akses ke Portal Penegakan Hukum FBI, dengan menggunakan kredensial Giuliano.
Jaksa John Lloyd-Jones QC mengatakan pada sebuah persidangan di Old Bailey: “Kelompok tersebut salah disebut sebagai hacker. Kelompok ini sebenarnya menggunakan sesuatu yang dikenal sebagai rekayasa sosial, yang melibatkan manipulasi orang, pusat panggilan atau help desk secara sosial, melakukan tindakan atau membocorkan informasi rahasia.”
Gamble yang kini berusia 18 juga menggunakan profil Twitter anonim untuk berbicara dengan wartawan. Lloyd-Jones mengatakan: “Dia mengatakan kepada seorang wartawan, ‘Semuanya dimulai oleh saya semakin jengkel melihat betapa korupnya dan berdarah dingin pada pemerintah AS. Jadi saya memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang hal itu’.”
Untuk mendapatkan detil pribadi korbannya, Gamble meniru mereka, membodohi karyawan di perusahaan seperti Comcast dan Verizon untuk membocorkan rincian pribadi. Dia menggunakan nomor telepon untuk memanggil dan mengejek korban dan keluarga mereka, dan mengendalikan perangkat mereka, termasuk iPads.
Oktober lalu, Gamble, dari Linford Crescent, Coalville, mengaku bersalah di Pengadilan Tinggi Leicester atas delapan tuduhan melakukan fungsi dengan maksud untuk mendapatkan akses tidak sah ke komputer dan dua tuduhan modifikasi materi komputer yang tidak sah. Gamble, yang memiliki gangguan spektrum autistik, akan dijatuhi hukuman di Old Bailey saat persidangan dilanjutkan di kemudian hari. (Metro/amr/fajar)