FAJAR.CO.ID – Dalam penerbangan dari London Stansted ke Bandara Malaga, seorang pria terekam kamera melompat keluar dari pesawat Ryanair melalui pintu darurat. Pria itu mengaku melompat karena mengalami serangan asma.
Pesawat tersebut dilaporkan telah berada di landasan selama sekitar satu jam setelah mendarat di Spanyol sebelum orang tersebut membuka pintu darurat.
Dalam rekaman video yang beredar, ia terlihat berada di sayap pesawat setelah melewati salah satu pintu darurat.
Dia diperintahkan kembali ke pesawat sampai petugas Garda Sipil datang untuk menanyainya.
Petugas Fernando Del Valle Villalobos mengatakan kejadian ini terjadi pada 1 Januari malam waktu setempat. Saat itu, pesawat meninggalkan London dengan jadwal yang terlambat satu jam.
Setibanya di Malaga, sekitar pukul 11 malam, penumpang yang menunggu 30 menit di dalam pesawat tiba-tiba dikejutkan dengan aksi pria itu.
“Karena tidak ada penjelasan dari Ryanair, pria ini memutuskan bahwa dia tidak akan menunggu lebih lama lagi. Dia mengaktifkan pintu darurat dan pergi. Ia berkata, ‘Saya akan melalui sayap’,” kata Fernando.
Warga Polandia berusia 57 tahun itu diduga merasa frustrasi saat pesawat tersebut tertunda hampir satu jam saat akan meninggalkan Stansted pada Hari Tahun Baru. Setelah itu, mereka dilaporkan menunggu lagi selama 30 menit untuk turun tanpa informasi yang jelas.
“Dia duduk di sayap selama beberapa waktu sampai kru berhasil membawanya kembali ke dalam. Saya tidak tahu mengapa dia melakukannya,” ujar Fernando.
Raj Mistry, yang duduk di sebelah pria itu di pesawat, mengatakan kepada Mail Online, “Sepertinya tidak ada yang memperhatikan bahwa orang yang memutuskan untuk keluar itu menderita asma. Dia membutuhkan udara, maka dia memutuskan untuk keluar dari pesawat. Tapi tidak ada yang mau mendengarkan apa yang dia katakan,” ungkap Raj.
Selama dalam perjalanan, Raj mengaku sudah melihat bagaimana penumpang itu menggunakan inhaler-nya. “Saya berbicara dengannya sepanjang penerbangan dan ada beberapa kali dia menggunakan inhaler-nya. Dia juga minum obat sebelum pesawat lepas landas,” katanya.
“Saat dia menggunakan inhaler untuk kedua kalinya, saya bertanya apakah dia baik-baik saja, dia menjawab dia baik-baik saja, dia membenci terbang dan berjuang untuk bernapas. Dia terkekeh pada satu titik sambil berkata, ‘Jika saya tidak membawa [inhaler], saya akan berada di surga lebih cepat,” lanjut Raj.
Seorang juru bicara Ryanair mengatakan, “Pelanggaran keamanan bandara ini terjadi setelah mendarat di bandara Malaga pada 1 Januari. Polisi bandara Malaga segera [menginterogasi] penumpang yang bersangkutan dan karena ini adalah pelanggaran peraturan keamanan. Karena ini menyangkut keamanan Spanyol, hal tersebut ditangani oleh pihak berwenang Spanyol.”
Setelah insiden tersebut, pria itu diamankan oleh Civil Guard, tapi dia tidak ditangkap. Meski begitu, dia bisa menghadapi denda besar karena ulahnya tersebut. (Metro/amr/fajar)