FAJAR.CO.ID – Korban pemerkosaan bernama Anna Barmina meninggal dunia dua tahun setelah dia diperkosa dengan cabang pohon yang merusak organ vitalnya.
Pelaku, Gizar Ziyangareev adalah seorang pemerkosa berantai.
Akibat pemerkosaan sadis yang mengguncang Rusia itu, Anna Barmina mengalami kerusakan signifikan pada organ dalam tubuhnya. Wanita 33 tahun itu tidak pernah pulih dari luka-lukanya yang menyebabkan serangan jantung dan membuatnya koma.
Dia sadar kembali hampir setahun setelah serangan itu, namun tidak pernah berbicara lagi sebagai akibat trauma akut.
Anna juga tidak pernah meninggalkan ranjang rumah sakit dan kehilangan berat badan dalam jumlah yang signifikan. Dia adalah satu dari empat wanita yang diserang pada minggu yang sama oleh Ziyangareev yang sekarang menjalani hukuman 23 tahun penjara, vonis terlama yang pernah dijatuhkan di Rusia untuk seorang pemerkosa.
Dia memperkosa wanita-wanita itu segera setelah dibebaskan dari penjara di mana dia menjalani hukuman karena melakukan kekerasan seksual terhadap seorang tetangga dan seorang gadis di bawah umur. Ketika dia memperkosa Anna, dia juga mencuri laptop dan ponselnya serta uang tunai sekitar Rp13 juta.
Ibu Anna, Natalia menyebutnya ‘monster yang tidak manusiawi’ dan meminta hukuman mati sementara polisi setempat mengatakan bahwa mereka tidak pernah menemukan serangan yang brutal dan kejam. Ziyangareev menjalani hukuman satu bulan dari hukumannya setelah mengatakan kepada pengadilan bahwa dia memiliki tiga anak tanggungan dan ibu tua.
Berbicara setelah hukumannya, Natalia mengatakan: “Saya tidak mengerti bagaimana pengadilan dapat memberikan istilah yang lunak. Anna tidak akan pernah bangun, dia tidak akan pernah berbicara. Dan dia akan keluar dari penjara suatu hari dan terus memperkosa.”
Keluarga Anna mengatakan pengurangan hukuman penjara, bahkan sebulan lagi, mengirimkan sinyal yang salah. Sepupunya Adel Galiev berkata: “Keluarga marah karena kesombongan orang ini. Bagaimana dia berani, setelah semua yang dia lakukan, meminta semacam mitigasi hukumannya sambil menutupi dirinya dengan anak-anak dan ibunya? Terutama karena dia melakukan pemerkosaan berulang kali.”
Penyidik polisi yang tidak disebutkan namanya yang menahan Ziyangareev mengatakan, “Dia mengatakan bahwa dia tidak menyesali apapun yang dia lakukan.” (Metro/amr/fajar)