FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Setelah lama tak terdengar namanya, cafe Hooters Jakarta yang terkenal dengan pelayan-pelayan cantik dan seksi, ternyata masih eksis melayani para pengunjungnya. Restauran Amerika dengan konsep resto and bar ini telah buka sejak 2016 lalu.
Namun, karena harga makanan dan minumannya yang relatif mahal membuat restoran yang terletak di Jalan Kemang Raya nomor 5, Jakarta Selatan itu terlihat tidak begitu ramai. Padahal, pada saat grand opening, para pengunjung sangat ramai dan mengantri untuk melihat para pelayan yang bikin jantung deg-degan.
Restoran ini cukup mencolok dengan logo burung hantu dan tulisan berwarna orange yang terpampang besar dikawasan Kemang, Jakarta Selatan. Seperti layaknya Hooters di Asia, Thailand dan Filipina, Hooters Jakarta pun menonjolkan ciri khas pelayan mereka yang dikenal dengan nama Hooters girls.
Saat memasuki resto ini, para pengunjung akan disambut dengan keceriaan Hooters girls dengan seragam andalannya yaitu tank top putih dan hot pants oranye. Berbagai aksesoris Hooters dijual ditempat ini. Interiori berwarna putih dan oranye beserta televisi besar akan membuat pengunjung berasa ada di rumah.
General manager Hooters, Fajar Prawinto Bagiakusuma, mengatakan saat pertama kali dibuka di Jakarta, resto ini sangat ramai dikunjungi pengunjung. Bahkan untuk memasuki Hooters, pengunjung harus melewati antrean panjang demi melihat para Hooters girls. Namun, seiring berjalannya waktu, nama Hooters pun meredup. Tak banyak pengunjung yang mengira resto dan bar ini telah tutup, terlebih lagi Hooters telah dicap sebagai resto yang menyuguhkan layaknya penari striptis.
“Nah itu yang harus kita buat clear semuanya. Ini ngga ada striptis sama sekali. Di luaran banyak orang bilang begitu, karena mereka belum pernah kesini. Mungkin karena pihak kita juga belum menerangkan pada pihak luar, kalau kita sport bar,” ungkap Fajar kepada JawaPos.com, Sabtu (9/10).
Tak hanya menyuguhkan Hooters girls, resto ini juga memiliki live musik dan penampilan disc jokey (Dj) pada jumat dan sabtu malam. Melihat minat pengunjung yang tak seantusias dulu, Hooters pun akan melakukan re-grand opening untuk membuktikan bahwa resto ini masih eksis didunia industri hiburan.
“Dulu itu cukup ramai, tapi mungkin karena makanan dan minuman kita mahal itu jadi salah satu pemicu sepinya pengunjung. Jadi kita akan adakan re-grand opening. Minggu depan kita akan rombak semua, terutama harga bisa bersaing dengan yang lainnya,” kata dia.
Konsep Hooters ini, kata dia, memiliki konsep dari negara Amerika. Para Hooters pun mempunyai tugas menghibur pengunjung dengan tarian setiap 45 menit sekali.
“Jadi sebenarnya mereka (Hooters girl) ini bukan penari, mereka ini waiters. Cuman ada nilai plusnya mereka harus bisa menari. Mereka harus menari setiap 45 menit sekali. Kita ada 20 tarian kalau mereka mendengar lagu itu, otomatis mereka akan menari,” ucapnya.
Sementara salah satu pengunjung yang datang, Roni, 29, mengaku sudah beberapa kali mendatangi Hooters. Baginya, harga mahal adalah hal yang relatif jika pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapannya.
“Harga sih relatif ya, yang penting pelayanan bagus, nyaman. Dan kalau buat gue, pelayannya ngga terlalu seksi biasa aja. Mungkin karena cuma disini doang yang pake pelayan baju kaya gini, Jadi images-nya buruk,” pungkasnya. (eve/JPC)