BALI – Pesta kesenian dan budaya di Bali meledak di Legian Beach Festival (LBF) 2017. Perhelatan yang secara resmi dibuka oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu dipadati Wisatawan Nusantara (Wisnus) dan Wisatawan Mancanegara (Wisman) dalam acara pembukaan di Pantai Legian, Rabu 11 Oktober 2017.
Gong pembukaan langsung dilakukan oleh Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Putu Nguruh. Putu didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan. Event tersebut dilaksanakan dari tanggal 11 hingga 15 Oktober mendatang.
”Silahkan nikmati keindahan alam Bali, terutama Pantai Legian dan budaya nusantara di festival ini. Dan jangan lupa, pentingnya sosial media bagi pariwisata Indonesia, silahkan posting keindahan Bali dengan menggunakan hastage #EnjoyBali dan nikmati semuanya,”ujar Putu yang juga diamini Wawan.
Lebih lanjut Putu mengatakan, karena dengan sosial media, kinerja seluruh pentahelix juga akan menjadi efektif dalam mempromosikan sebuah tempat. Dengan semangat 3S (Solid, Speed, Smart) dan memperhatikan 3A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas) Bali semakin hari akan semakin dikenal luas oleh dunia internasional dan nyaman datang ke Bali. ”Media dan sosial media juga paling penting terhadap keberhasilan sebuah event apapun dan kondisi apapun,”kata Putu.
Wawan juga menambahkan, festival yang digelar untuk ke-10 kalinya ini
diharapkan ikut mempromosikan pariwisata Nusantara melalui Bali. Kata Wawan, LBF sangat berbeda dengan event-event yang ada di Bali selama ini. Karena, memberi peluang kepada Kabupaten atau Provinsi dari luar Bali untuk ikut mempromosikan potensi pariwisata yang dimiliki di masing-masing Kabupaten maupun Provinsi melalui LBF khususnya dan Bali pada umumnya.
“Mengingat destinasi di Bali merupakan tempat berpromosi yang efektif bagi Kabupaten maupun Provinsi di luar Bali. Karena, menjadi daerah tujuan utama pariwisata di Indonesia yang sudah sangat dikenal para wisatawan mancanegara, jadi ini momentumnya nasional, bahkan mancanegara,” tambah Putu yang juga diamini Wawan. Lebih lanjut pria yang biasa disapa Ki Dalang itu mengatakan, promosi dapat dilakukan melalui stand-stand yang telah disiapkan guna menampikan keunikan atau kekhasan yang dimiliki dari masih-masing daerah. Panitia juga sudah menyiapkan 100 stand pameran yang sebagian besar akan diisi oleh para UMKM lokal.
“Di LBF kali ini ada beberapa peserta diluar daerah yang ikut yaitu, dari Kota Bandung, Banyuwangi dan Bogor Jawa Barat. Mereka semua memamerkan aneka produk yang unik dari masing-masing daerah khususnya dari para pelaku UMKM dengan disiapkan 100 stand,” ujarnya.
Antusiasme wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara juga sangat terlihat di acara yang didukung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara itu. Setiap stand penuh dengan wisatawan yang menyaksikan pagelaran budaya maupun stand yang disiapkan dari berbagai daerah.
Ketua panitia LBF-10 Nyoman Sarjana menambahkan, jika LBF pertama para peserta diberikan stand gratis tidak mau dimanfaatkan dengan baik. Akan tetapi, saat ini membayarpun masyarakat dan peserta antusias. Itu menunjukan bahwa LBF sebelumnya telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Dulu pertama kali perhelatan LBF meski stand dikasih gratis tidak ada masyarakat yang memanfaatkan, akan tetapi selanjutnya semakin banyak masyarakat yang telah merasakan manfaat dari pada LBF ini,” cetusnya. Dikatakan Nyoman, dengan tetap dikemas dalam konsep bernuasa tradisional dan modern, maka di stage akan akan ditampilkan kesenian tradisional seperti tari Cak dan Barong dan menampilkan kesenian dari India juga. Pembukaan LBF dilakukan pada 11 Oktober sore hari yang akan diawali dengan parade atau karnaval mulai dari pantai di depan Padma Hotel menuju ke Melasti Stage.
Seperti diketahui bahwa Bali merupakan pintu masuk utama (great Bali) bagi Wisatawan Mancanegara ke Indonesia dengan kontribusi hingga mencapai 45-50% dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Sebagai destinasi kelas dunia Bali memiliki 3A (Aktraksi, Aksebilitas dan Amenitas) berkelas dunia.
Di sisi lain atraksi Bali tetap memiliki keunggulan yang bersumber dari potensi Budaya (culture), Alam (Nature) maupun Buatan (Manmande) dan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing dari sisi atraksi adalah dengan memperbanyak festival budaya seperti LBF.
Seperti Anda ketahui bahwa Pantai Legian adalah salah satu destinasi pantai paling favorit di Pulau Bali. Pantai Legian Bali memiliki pasir putih serta keindahan matahari tenggelam (sunset) di sore hari. Sebagian besar wisatawan menikmati keindahan Pantai Legian dengan cara berjemur matahari, berenang dan bermain selancar.
Di sepanjang pantai juga banyak terdapat bar dan cafe yang cukup terkenal seperti Skygarden Bali (61 Legian), Engine Room, Bounty Discotique, Apache Bar, Vi Ai Pi. Di sini banyak tourist yang bebas memasuki bar semacam diatas dan ditempat yang terbuka para pelayan akan menawarkan menu yang menggiurkan kepada setiap wisatawan. Di Legian ada banyak bar dan penjual cinderamata sendal, tas dan aksesoris lainnya.Lokasi Pantai Legian sangat berdekatan dengan Bandara Internasional Ngurah Rai yang hanya berjarak 6 kilometer. Jika jalanan tidak dalam keadaan macet, Anda dapat tiba ke Pantai Legian dari Bandara hanya dalam waktu 20 menit saja.(*)