Ketika 100 Pemain Keyboard Tampil dalam Satu Panggung

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 100 keyboardis terlibat dalam rangka pembukaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) ke-100 di DKI Jakarta. Gelaran music yang bertajuk ‘100 RPTRA, 100 Keybordis, 1 Juta Penonton’ itu dilaksanakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Selasa (10/10) malam.

Musisi Iwang Noorsaid, Teffy Mayne, dan Donny DSS sebagai penggagas acara itu menjelaskan bahwa konser tersebut bisa meningkatkan pemahaman nilai-nilai cinta lingkungan dan wawasan seni budaya serta kebangsaan.

“Konser yang melibatkan 100 pemain keyboard terkenal Indonesia ini juga menyebarkan pesan untuk menjaga nilai-nilai cinta Jakarta, serta membangun karakter yang kokoh bagi warganya,” kata Donny DSS.

Konser ini, lanjut Donny, juga bertujuan meningkatkan apresiasi warga dan masyarakat Jakarta terhadap RPTRA dan seni budaya. Apalagi wadah ini mampu menyinergikan generasi penerus bangsa akan kepentingan nilai-nilai cinta lingkungan pada wilayah dan kotanya.

100 RPTRA, 100 Kibordis, 1 Juta Penonton diadakan secara terbuka bagi warga Jakarta di Lapangan Monas, tanpa pungutan biaya. Acara digelar pada malam hari yakni pada pukul 20:00 hingga 22:30 WIB. Areal konser dipasang panggung besar untuk menyuguhkan penampilan 100 kibordis dan sejumlah penyanyi Tanah Air.

Tata panggung serta tata lampu mendukung aksi konser musik berdurasi sekitar dua setengah jam ini. Display LCD yang dihadirkan memutar video serta cuplikan kota Jakarta dengan RPTRA-nya.

Sementara 100 kibordis menyuguhkan beragam jenis musik, yakni klasik, rock, electronic, pop, jazz, world music, jazz, hingga dangdut. Musisi-musisi yang terlibat terdiri dari Abadi Soesman, Adi Adrian, Aisha Sudiarso, Andy Ayunir, Andy Bayou, Dian HP, Diddi Agephe, Ferdinand Marsa, Idang Rasjidi, Indra Lesmana, Iwang Noorsaid, Kak Nunu, Levi Gunardi, Marusya Nainggolan, Nita Aartsen, Nyong Anggoman, Once Mekel, Purwa Caraka, Rio Moreno, Vicky Sianipar, Wiwie GV, dan lainnya.

Indra Lesmana mengapresiasi solidaritas di antara para pemain keyboard Indonesia yang tercatat sudah dua kali berkumpul untuk sebuah konser musik

“Ngumpulin pemain segini banyak engga gampang. Bisa ngumpul saja udah hebat. Kalau latihan ngumpilin segitu banyak juga susah, untungnya era digital, kami bisa berkomunikasi,” ujar Indra Lesmana.

“Persiapan, sebulan nggak sampe. Yang sangat menakjubkan dari para kibordis ini adalah kerja sama dengan genre musik lain dan berbeda-beda, seperti klasik, dangdut, atau pop, bisa kerja sama tanpa ada batasan,” sambung Teffy Mayne.

Deretan para musikus serta penyanyi lainnya yang terlibat dalam konser ini, yakni Ade Irawan, Ammir Gita, Ananda Keys, Andre Setiawan, Andi Jibron, Andy Gomes, Anton Seva, Estu Pradhana, Ezra Ruben, Fadhil Indra, Faizal Lubis, Fariz RM, Gatz, Hanny E Putra, Ika Maya, Indra Q, Indy, Irene Pattinaya, Irianti Erningpraja, Irma Darmawagsa, Iswara Giovani, dan Jaga Cita.

Selain itu juga ada James Irenk, Jati Pratama, Johannes Purba, Julian Wurangian, Kasyfi Kalyasyena, Krakatau, Krisna Prameswara, Marcel Aulia, Martin Siahaan, Meidy Ratnasari, Meity Yusuf, Muhammad Syarief, Nana Bayek, Nara Anindyaguna, Nicoajie Bandy, Once Mekel, Otta Tariega, Peter Lawdenk, Pupun, Raffael Ricky, Randy Danistha, Remy Ramadhan, Rezky Ichwan, Ricco, Riozee, Robert Joko, Rudy Octave, Rully Madewa, Saskia Ong, Steve Tampilang, Stevanus Wajrasena, Teffy Mayne, Tedjo Bhayu Adhie, Tiwi Shakuhachi, Tommy Wasis, Trias F Anugrah, Trie Utami, dan lainnya. (Fajar/JPC)