FAJAR.CO.ID, BARCELONA – Sebuah pernyataan mengejutkan dilontarkan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. Berdasar situasi terkini terkait referendum Catalonia, Bartomeu menyebutkan Barcelona bisa keluar dari kompetisi sepak bola Spanyol, La Liga.
Bartomeu mengatakan itu andai Catalonia benar-benar merdeka dan menjadi negara yang memisahkan dari Spanyol. Sebagai klub yang berada di Catalan, Barcelona punya kewenangan untuk menentukan masa depannya.
Warga Catalonia sendiri sudah melakukan referendum. Hasilnya, seperti dilansir Guardian, 90 persen masyarakat memutuskan untuk pisah dari Spanyol dan menjadi negara merdeka. Hanya saja, pelaksanaan referendum itu dianggap ilegal oleh pemerintahan Spanyol yang dengan tegas menolak pemisahan diri Catalonia.
Hanya saja, Bartomeu menyatakan bahwa pihaknya perlu memikirkan masa depan karena situasi saat ini memang tak menentu. Tentunya andai hal itu (keputusan keluar dari La Liga) benar-benar terjadi, akan memunculkan dua sisi yang berbeda bagi sepak bola Spanyol yakni untung dan rugi.
Dari sisi kompetisi teratas Spanyol, keuntungan akan lebih banyak didapat Real Madrid. Maklum saja, Los Merengues – julukan Madrid, bakal sulit terbendung dalam mendominasi La Liga. Selama ini, hanya Barcelona yang paling sering menjadi batu sandungan bagi Madrid.
Barcelona menjadi pesaing terdekat Madrid dalam hal koleksi gelar juara La Liga yakni 24 trofi. Sementara Madrid berhasil mengoleksi 33 trofi La Liga. Meski masih terbanyak dalam hal koleksi gelar La Liga, Madrid dibuat tak nyaman oleh Blaugrana.
Dalam 10 musim terakhir, Barcelona mampu mendominasi dengan meraih 6 gelar La Liga. Madrid hanya mampu meraih 3 gelar, sedangkan 1 gelar diambil oleh Atletico Madrid.
Berdasar itu, Madrid bakal tak terbendung untuk mendominasi La Liga andai Barcelona benar-benar hengkang. Batu sandungan mungkin hanya klub sekota Atletico Madrid. Namun, rasanya itu tak akan menghambat laju Los Merengues. Tapi, itu hanya akan terjadi andai Barcelona keluar dari La Liga.
Toh, ibarat sisi mata uang, ada keuntungan juga ada kerugian. Sudah pasti kerugian dirasakan oleh La Liga sendiri dan kompetisi sepak bola Spanyol. Maklum saja, selama ini duel Madrid vs Barcelona yang dijuluki El Clasico begitu mendunia. Itu menjadi daya tarik tersendiri bagi La Liga.
El Clasico adalah laga yang memiliki nilai jual yang tinggi. Terutama dalam hak siar. Itu mendongkrak nilai jual kompetisi Spanyol. Perlu dicatat, pada musim lalu dalam El Clasico jilid dua, berdasar Nielsen Sports, telah menghasilkan hampir 450 juta dolas AS dari sponsor. Itu mulai dari pemasangan iklan board di dalam stadion, sponsor kostum, live di televisi, dan lain-lain.
Perlu diketahui juga, jumlah penonton El Clasico di seluruh dunia mencapai 400 juta pasang mata. Berdasar Forbes, siaran televisi El Clasico telah memberikan pemasukan bagi La Liga mencapai hampir 30 juta dolar AS.
Pencinta sepak bola dunia memang sangat antusias menantikan laga El Clasico. Maklum saja, bintang-bintang sepak bola dunia berkumpul di Madrid dan Barcelona. Ketika keduanya bentrok, maka akan menciptakan sebuah pertandingan yang mahadahsyat.
Dan, ketika Barcelona keluar dari La Liga, tak ada lagi laga El Clasico yang menjadi daya tarik dunia. Imbasnya, kompetisi La Liga akan turun pamor dan koefisien liga mereka bakal melorot tajam. Jelas itu menjadi kerugian bagi sepak bola Spanyol yang bisa jadi ditinggalkan sponsor dan penonton.
Bagi Madrid dan Barcelona sendiri juga akan menjadi kerugian karena selama ini duel mereka ibarat ceruk untuk mendapatkan pemasukan berlebih dari penjualan tiket. El Clasico selalu mencatat jumlah penonton tertinggi dalam kompetisi sepak bola Spanyol. Pada musim lalu, saat dihelat di Camp Nou, El Clasico ditonton 98.485 pasang mata. Sedangkan saat dihelat di Santiago Bernabeu ditonton 82.297 pasang mata.
Well, sebenarnya masih banyak untung dan rugi andai Barcelona benar-benar keluar dari La Liga. Namun, secara global dan paling bisa dilihat secara kasat mata, hal di atas yang paling menonjol. (Fajar/JPC)