Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, tinggal sebentar lagi. Dalam hitungan hari, negeri kita akan memasuki usia yang ke-72. Sebagai tradisi tahunan, momen tersebut akan diisi dengan berbagai perayaan dan juga perlombaan sesuai dengan daerah masing-masing.
Yang paling sering adalah lomba makan kerupuk, memasukkan paku ke dalam botol, hingga lomba panjat pinang. Namun, di balik itu semua masih ada banyak tradisi dari suatu daerah yang masih belum banyak diketahui masyarakat luas.
Nah, berikut adalah deretan tradisi yang biasa dilakukan di berbagai daerah yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Aceh – Pacu Kude
(Foto: Shutterstock)
Kota Serambi Mekkah juga punya tradisi perlombaan yang biasa dilakukan setiap memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Lomba itu dikenal dengan lomba Pacu Kude. Asal muasal tradisi ini adalah dari daerah Aceh Tengah. Pada dasarnya Pacu Kude adalah sebuah lomba balap kuda antar kampung.
Uniknya, yang membuat lomba ini berbeda dari balap kuda lainnya adalah para joki tidak menggunakan pelana. Luar biasa, bukan? Kriteria menjadi joki dalam perlombaan ini adalah harus berusia minimal 12 tahun dan maksimal 20 tahun.
Saking serunya, dalam perlombaan ini akan selalu ada ratusan penonton yang rela berdesakkan demi melihat jagoannya memenangkan perlombaan. Memang, tradisi lomba jenis ini sulit ditemukan di daerah lain. Untuk itu, Anda perlu merencanakan perjalanan ke sana untuk merasaan pengalaman keseruan tak terlupakan.
2. Semarang – Lari Obor Estafet
(Foto: Shutterstock)
Tradisi ini selalu dilakukan dari tahun ke tahun oleh warga Semarang untuk memperingati hari kemerdekaan. Pada dasarnya, obor yang digunakan dalam perlombaan ini adalah sebuah simbol perjuangan para pahlawan yang membara dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Perlombaan ini adalah tontonan wajib jika Anda berkunjung ke Semarang pada tanggal 17 Agustus. Selain ada filosofi yang terkandung, perlombaan ini juga menunjukkan kebersamaan dan eratnya tali persaudaran sesama bangsa.
3. Banjarmasin – Lomba Dayung
(Foto: Shutterstock)
Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dikenal dengan tradisi lomba dayung setiap tanggal 17 Agustus. Ya, tidak heran kalau lomba jenis ini menjadi ciri khas karena memang nama lain kota ini adalah Kota Seribu Sungai.
Lomba dayung biasanya diadakan bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya peserta yang berdomisili di Banjarmasin saja, tapi juga ratusan warga dari berbagai penjuru Kalimantan Selatan akan turut meramaikan.
Biasanya, lomba ini akan diadakan di atas Sungai Martapura. Para peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok biasa terdiri dari sepuluh orang dan akan membutuhkan satu perahu. Jarak yang ditempuh selama perlombaan adalah sepanjang 500 meter.
Perlombaan ini bisa dibilang sangat bergengsi. Pasalnya, selain memperebutkan hadiah uang tunai jutaan rupiah, dalam perlombaan ini juga memperebutkan piala bergilir yang dipersembahkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan.
4. Batam – Lomba Sampan Layar
(Foto: Shutterstock)
Tidak jauh berbeda dengan jenis tradisi perlombaan yang diadakan di Banjarmasin, di Batam juga ada lomba serupa. Yaitu lomba sampan layar. Sebagai informasi, lomba ini telah diselenggarakan sejak tahun 1959 hingga saat ini.
Bedanya, jika lomba di Banjarmasin diadakan di sungai, lomba sampan layar biasa diselenggarakan di laut. Penonton akan memadati tepi laut hingga area Pelabuhan Belakang Padang.
Lebih menariknya lagi jika ke sini, selain dapat menikmati warna warni layar sampan serta birunya langit yang bertemu dengan birunya laut, Anda akan bisa menyaksikan latar belakang gedung pencakar langit di Singapura.
Konon, peserta lomba tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Namun, beberapa tahun belakangan hanya dimeriahkan oleh peserta lokal saja.
5. Malang – Tradisi Baritan
(Foto: Shutterstock)
Kota Apel juga memiliki tradisinya sendiri dalam memperingati 17 Agustus-an. Jika tradisi dari daerah yang sebelumnya dijelaskan berupa perlombaan lain halnya dengan tradisi baritan.
Dalam tradisi ini berisi kata-kata sambutan dari para tetua, dan pihak berwajib yang akan menyampaikan pesan moral dan menilas balik perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah kata-kata sambutan, barulah dimulai baritan yang merupakan kegiatan duduk bersama sambil menikmati tumpeng yang berisi aneka lauk pauk. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan.
Nah, dari sekian deretan tradisi 17 Agustusan dari berbagai daerah tersebut pastilah salah satunya menarik minat Anda untuk berwisata saat libur.
Apapun itu, yang jelas Anda wajib, setidaknya sekali seumur hidup, untuk menyaksikan secara langsung tradisi-tradisi tersebut untuk lebih mengenal kekayaan budaya di daerah lain.
Tidak perlu bingung untuk masalah akomodasi. Booking hotel secara online adalah jawabannya! Dapatkan harga spesial dan promo hotel menarik dari Reservasi.com. Pesan sekarang dan nikmati diskon s/d Rp1 Juta tanpa minimum transaksi.