4 Laga Persahabatan Teraneh dalam Sejarah Sepakbola, Nomor 3 Nggak Banget

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID – Periode pramusim resmi dimulai. Klub-klub di seluruh dunia sibuk berbenah mempersiapkan segalanya demi menyambut musim yang baru.

Para klub berlomba-lomba mendatangkan sejumlah pemain anyar demi memperkuat komposisi tim. Pun, melangsungkan sejumlah laga persahabatan untuk menjajal taktik yang akan diusung.

Namun tahukah Anda, ternyata di balik itu semua, terdapat beberapa laga persahabatan paling aneh dalam sejarah sepakbola. Penasaran? Berikut empat di antaranya, dilansir dari Mirror, Kamis (13/7).

1. OXFORD CITY VS WEST HAM UNITED, JULI 1994

Harry Redknapp, yang saat itu baru menjabat sebagai juru taktik The Hammers, melangsungkan sebuah laga pramusim di Oxfordshire, Inggris, melawan Oxford City.

Beberapa suporter West Ham yang datang ke laga itu, mencemooh Harry atas susunan pemain yang ia pilih. Merasa kesal, Harry lantas mempersilakan seorang fans untuk bermain bersama timnya.

Percobaan berujung kesuksesan, fans itu sukses menyumbang satu gol untuk kemenangan 4-0 The Hammers atas Oxford City.

2. BARNET VS ARSENAL, JULI 2004

Tampaknya, kita dapat menebak siapa pemenangnya. Namun, bukan itu yang membuat laga ini aneh.

Saat laga baru berjalan beberapa menit, Barnet yang kala itu masih bermain di kasta kelima Liga Inggris, Football Conference, berhasil mencuri satu gol ke gawang Jens Lehmann.

Mulut para suporter menganga, hati mereka begejolak, mimpi akan kemenangan mustahil pada laga tersebut tumbuh. Sebab, Arsenal kala itu baru saja dinobatkan sebagai The Invincibles, usai menjuarai Liga Inggris tanpa satupun mengalami kekalahan.

Namun, kebahagiaan mereka berubah 180 derajat. Kedudukan berbalik menjadi 10-1. Adalah Francis Jeffers yang menjadi biang keladi, ia mencetak hattrick dalam kurun waktu 19 menit bagi The Gunners.

3. PLYMOUTH ARGYLE VS REAL MADRID, JULI 2006

Fabio Capello yang kala itu menjabat sebagai entrenador Real Madrid, memutuskan untuk menyudahi sesi latihan pramusim hari itu di Austria.

Lantaran hari semakin gelap, Los Blancos buru-buru memesan salah satu hotel di sana. Sayangnya, penggawa Plymouth Argyle dan pelatihnya, Ian Holloway, terlebih dahulu menempati hotel tempat Madrid memesan.

Setelah terjadi sedikit perdebatan, Holloway dan klubnya enggan berbagi hotel dengan El Real. Bermaksud membuatnya luluh, Madrid kemudian mengajak Plymouth untuk bertanding. Mereka pun mengiyakan dengan semangat.

Meski harus mengakui kekalahan 0-1, Plymouth dan Holloway akhirnya rela berbagi hotel dengan penggawa Real Madrid.

4. DALLAS TORNADO VS VIETNAM ALL-STARS, DESEMBER 1967

Di tengah panasnya atmosfir Perang Vietnam, klub sepakbola asal Amerika Serikat, Dallas Tornado, mengadakan tur pramusim di negara berjuluk Vietnam Rose itu.

Sepanjang perjalanan dari bandara ke stadion, para penggawa klub itu mengenakan topi koboi. Topi tersebut memiliki arti ‘niat baik’.

Mereka lalu melangsungkan dua laga persahabatan melawan Vietnam All-Stars di Saigon, yang berakhir dengan skor 1-1 dan 2-2. (riz/fajar)

 

  • Bagikan