RAKYATJATENG, KENDAL – Warga Bandengan di Kecamatan Kendal yang mayoritas nelayan tetap menjaga tradisi. Warga Bandengan Kendal lakukan sedekah laut dengan larung sesaji.
Sedekah laut dengan larung sesaji merupakan tradisi nenek moyang yang sudah dilakukan secara turun temurun. Selama dua minggu, warga memperingati tradisi sedekah laut ini.
Ratusan warga Bandengan Kendal memeriahkan tradisi sedekah laut dengan berpakaian unik mengarak sesaji di dalam miniatur kapal. Selain itu, masyarakat nelayan itu juga unjuk kebolehan di hadapan bupati Kendal. Gelaran sedekah laut juga menggandeng anak-anak sekolah.
Sesaji berisi kepala kambing itu sebelumnya didoakan di makam Kyai Rancang dan Kyai Jenggot Kelurahan Bandengan. Kemudian dibawa tengah laut untuk dilarung.
Lurah Bandengan Sutarjo mengatakan, tradisi sedekah laut ini digelar selama dua minggu. Selain itu, juga dimeriahkan dengan pasar malam serta pagelaran wayang dan kesenian tradisional lainnya.
Dia berharap, melalui sedekah laut atau nyadran ini rezeki warga Bandengan semakin melimpah.
“Selain itu, kesejahteraan para nelayan juga semakin meningkat. Ini adalah kegiatan rutin tiap tahun,” ujarnya Minggu (23/10/2022).
Bupati Kendal Dico M. Ganinduto mengapresiasi solidaritas dan gotong royong warga Bandengan dalam melaksanakan tradisi nyadran ini.
Dia berharap, tradisi yang dilaksanakan tiap tahun ini bisa selalu memberikan manfaat dan berkah untuk masyarakat Kendal, khususnya Bandengan.
“Semoga nyadran ini bisa selalu memberikan manfaat dan berkah untuk masyarakat Kendal, khususnya masyarakat Bandengan,” harapnya.
Dico mengatakan, pihaknya juga mendukung penuh program Kotaku dari pemerintah pusat di Kelurahan Bandengan. Pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan.
“Ada beberapa program yang insyaallah akan kita laksanakan pada tahun 2023 untuk para nelayan Bandengan dan di Kabupaten Kendal,” tandasnya. (radarsemarang/fajar)