SOLO, RAKYATJATENG – Rencana pembangunan elevated railway atau rel layang di simpang tujuh Joglo diperkirakan berdampak pada arus lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan. Potensi penutupan jalan atau pengalihan arus akan dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi.
Wakasatlantas Polresta Surakarta AKP Sutoyo mengatakan, untuk rekayasa lalu lintas saat ini belum ada.
“Tapi nanti berjalannya waktu, mengingat situasional di lapangan, yang (kendaraan) besar bisa dimasukkan tol. Jadi nanti apabila kondisi ruas jalan terkunci, maka truk-truk besar kami arahkan melintas di ruas tol,” beber dia, Kamis (6/1/2022).
Hasil rapat dengan pemangku kebijakan jalan yang lain, imbuh Sutoyo, belum ada wacana menutup simpang tujuh Joglo dalam waktu dekat.
“Mungkin nanti saat pemasangan jembatan ya. Tapi kami juga belum bisa memastikan, sebab ini baru tahap sosialisasi,” ucap dia.
Terkait rekayasa lalu lintas di sekitar proyek, bakal dikoordinasikan dengan pihak pelaksana proyek dan Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta.
Kabid Lalu Lintas Dishub Surakarta Ari Wibowo menjelaskan, untuk penerapan rekayasa lalu lintas, pihaknya masih menunggu informasi teknis dari pelaksana proyek.
Ditambahkan Ari, penutupan simpang tujuh Joglo akan dilakukan saat seremonial peletakan batu pertama, Sabtu (8/1).
“Setelah itu kami buka seperti biasa. Rencananya, setelah ground breaking, pelaksana proyek akan bertemu kami untuk menjelaskan secara rinci kalender pembangunan,” pungkasnya. (JPC)