JEPARA, RAKYATJATENG – Bupati Jepara Dian Kristiandi mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Tempur Kecamatan Keling, untuk mengembangkan kopi tempur sebagai komoditas unggulan. Baik dalam pengembangan perkebunan kopi, juga berbagai macam hasil olahan biji kopinya.
Terlebih, lanjut bupati, dalam perkembangannya, tidak hanya pengolahan biji kering menjadi serbuk kopi yang siap minum, tapi saat ini masyarakat di Desa Tempur juga sudah mulai membuat produk turunan yang berasal dari biji kopi.
“Saat ini mereka sudah bisa memproduksi parfum kopi, juga gelang dan kalung yang terbuat dari biji kopi, ini yang harus kita kembangkan,” kata bupati, yang akrab disapa Andi saat mengunjungi salah satu rumah produksi kopi di Desa Tempur, Jumat (19/11/2021).
Untuk itu, bupati meminta Petinggi Desa tempur mendorong Bumdes menggalakkan produktivitas kopi Tempur ini. Jika perlu, diperbanyak lagi mesin pengolahan kopi, sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat yang tidak memiliki alat pengolahan.
“Saat ini mesin pengolahan kopi masih terbatas, kalau perlu dari Bumdes bisa diperbanyak lagi,” ungkap Andi.
Bupati berharap, Bumdes Desa Tempur bisa melakukan pembinaan kepada masyarakat, untuk mengoptimalkan potensi kopi. Tidak hanya arabika yang diproduksi, tapi juga robusta.
“Warga masyarakat sebagian besar juga bertani kopi, ini akan menjadi pilar UMKM,” katanya.
Petinggi Desa Tempur Maryono mengatakan, tahun ini pemerintah desa tengah membentuk klaster kopi. Ada 30 orang anggota yang sudah bergabung. Pihaknya mengaku masih memerlukan lagi tambahan mesin pengolahan.
“Saat ini baru ada sekitar lima (unit) mesin pengolahan kopi milik perorangan, masih perlu ditambah lagi,” kata dia. (*)