SOLO, RAKYATJATENG – Arus lalu lintas di Jalan Joko Tingkir, Pajang, Laweyan dari simpang tiga Tugu Lilin hingga Jalan Parang Kusumo, Kota Solo, terpantau padat merayap dalam sebulan terakhir. Untuk meminimalkan potensi kemacetan, masyarakat diminta bijak dalam menentukan rute alternatif dan waktu perjalanan.
Pantauan pada kemarin siang, penataan drainase dan perbaikan Jalan Joko Tingkir tahap kedua dari selatan Lapangan Makamhaji hingga Jalan Parang Kusumo sisi Kali Jetis, Sukoharjo dimulai sejak 20 Oktober lalu.
Proyek ini membuat lalu lintas sekitar terpantau padat, seiring intensnya giat konstruksi di kawasan tersebut. Sejumlah pengguna jalan pun mulai mengeluh akan kemacetan akibat giat konstruksi tersebut.
Sebulanan di lokasi memang jadi lebih macet, tepatnya kalau nekat lewat jalan utamanya. Kalaupun cari jalur alternatif lewat kampung, ternyata juga belakangan ini sama macetnya. Semua pengendara banyak yang memutuskan masuk jalan kampung usai terkena macet di jalur utama.
Perbaikan jalan plus penataan drainase proyek itu juga membuat aksessbilitas warga sekitar sedikit terhambat. Hal ini karena beberapa gang tertutup proyek untuk beberapa waktu, sementara jalan lingkungan jadi makin ramai untuk lalu lalang kendaraan.
“Macet terus. Ini pekerjaannya sudah di kanan dan kiri jalan, jadi tambah macet. Lha kendaraannya juga sama-sama nggak mau ngalah. Kadang juga masuk ke jalan kampung. Ya moga-moga lekas rampung, karena kan infonya jalannya jadi lebih lebar dan lebih baik dari sebelumnya,” harap warga sekitar, Pradipa.
Sementara itu Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo meminta masyarakat maupun para pengguna jalan lebih bijak dalam menentukan rute perjalanan. Termasuk dalam pemilihan waktu perjalanan.
Soal pemilihan rute perjalanan, jalur Jalan Joko Tingkir itu memang merupakan jalur lintas dari Sukoharjo-Solo juga jalur kendaraan berat sehingga volume kepadatannya memang cukup padat. Semenata pilihan waktu perjalanan dapat menguntungkan pengguna jalan agar tidak terjebak macet pada jam padat lalu lintas.
“Potensi kepadatan lalin sejauh ini memang berfokus di kawasan pembangunan infrastruktur, salah satunya di proyek perbaikan jalan di kawasan Tugu Lilin itu,” terangnya.
Sekadar informasi, proyek perbaikan Jalan Joko Tingkir sejatinya digarap dalam dua tahap berbeda. Tahap pertama dengan Dana Alokasi Khusus Rp 3 miliar, digarap April-Agustus lalu. Pekerjaan penataan dari Simpang Tugu Lilin hingga pelebaran akses dan perbaikan drainase di sekitarnya.
Sementara tahap kedua mulai dikerjakan pada 20 Oktober lalu hingga 20 Desember mendatang. Yang akan menggunakan dana bantuan gubernur senilai Rp 15 miliar untuk perbaikan jalan dan drainase. Yang menyasar perbaikan di selatan lapangan Makamhaji hingga Jalan Parang Kusumo yang berbatasan dengan Kali Jetis Sukoharjo.
“Kontrak kerjanya 60 hari, ini sudah jalan sebulan. Targetnya rampung di 28 Desember 2021. Pekerjaan konstruksinya dimulai dari perbaikan drainase sekitar kemudian dilanjutkan dengan pelebaran jalan sampai pengaspalan. Kami harap warga dan pengguna jalan lebih sabar saat melintas di sana karena ada proyek perbaikan jalan ini. Kita selesaikan sebelum akhir tahun,” tutup Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Surakarta Nur Basuki. (ves/nik/JPC)